Universitas Pelita Harapan (UPH) membuka Program Studi (Prodi) Â D3 Farmasi untuk Tahun Akademik 2018/2019. Untuk saat ini, mahasiswa yang diterima berjumlah 40 orang. Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksternal UPH, Dr. Ir. Melanie Cornelia, MT. "Total yang diterima sudah 40 orang, yaitu 20 orang asisten apoteker dari RS Siloam Jabodetabek dan 20 orang lagi dari lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Farmasi."
Seleksi masuk calon mahasiswa terdiri dari penilaian hasil belajar selama sekolah menengah atas/kejuruan (rapor) dan juga tes tertulis. Pada semester pertama, UPH memberikan beasiswa 100%. Semester berikutnya tetap diberikan beasiswa, namun besarnya tergantung dari nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tiap mahasiswa. Prodi D3 Farmasi ini dikelola oleh  Fakultas Sains and Teknologi (FaST) UPH.Â
Pembukaan Prodi ini merupakan respons  UPH terhadap Regulasi Pemerintah yang tertuang dalam UU No. 36 Tahun 2014 yang mewajibkan seluruh Tenaga Teknis Kefarmasian pada tahun 2020 minimal harus berasal dari lulusan D3.Â
Lebih lanjut Dela Rosa,M.M.,M.Sc., Apt., Koordinator Prodi Farmasi dan Wakil Dekan FaST UPH, menyatakan optimis terhadap pembukaan prodi baru ini. "Saya optimis karena pendidikan Farmasi di wilayah Banten sangat kurang jumlahnya, dan lokasinya relatif berjauhan." Bahkan ada institusi yang sudah kewalahan menampung mahasiswa, karena begitu tingginya minat serta kebutuhan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Ada dua bidang fokus dari Prodi D3 Farmasi UPH ini, yaitu Pelayanan Kefarmasian dan Farmasi Bahan Alam. Pelayanan Kefarmasian mencakup peracikan obat untuk apotek dan rumah sakit. Sedangkan Farmasi Bahan Alam akan berfokus pada penyediaan sediaan farmasi yang berasal dari bahan herbal. Farmasi Bahan Alam ini merupakan ciri khas prodi D3 Farmasi  UPH.
Selama proses kegiatan belajar-mengajar, mahasiswa D3 Farmasi akan difasilitasi dengan sarana dan prasarana Laboratorium yang sudah tersedia di UPH, seperti Laboratorium Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi. Saat ini juga sedang  dibangun 3 (tiga) Laboratorium baru yang khusus digunakan bagi Pendidikan Farmasi, yaitu Laboratorium Farmasetika, Laboratorium Farmakognosi, dan Laboratorium Teknologi Farmasi. Semuanya direncanakan siap pakai pada Januari 2019 mendatang.
UPH memilih membuka prodi tingkat D3 karena lulusan D3 nantinya bisa langsung bekerja. Mereka akan memiliki surat izin kerja dan diakui sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian. UPH didukung penuh oleh PAFI melalui surat rekomendasi untuk membuka Prodi D3 Farmasi ini. Ke depannya UPH juga akan menjalin kerjasama dengan berbagai Sekolah Menengah Farmasi (SMF) dan rumah sakit.  Inilah salah satu bentuk support UPH untuk  mencetak lebih banyak Tenaga Teknis Kefarmasian yang unggul sebagai sumbangsih untuk bidang kefarmasian di  Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H