Mohon tunggu...
May Dania Alfath
May Dania Alfath Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi

Saya suka menulis, membaca dan menonton drama. Untuk kegiatan di waktu luang, saya biasanya menyetrika pakaian.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Literasi Keuangan Digital

20 Agustus 2024   23:06 Diperbarui: 21 Agustus 2024   00:53 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"Kebiasaan hidup Gen Z adalah alasan e-wallet mulai banyak digunakan di Indonesia"

 Digitalisasi Keuangan di Indonesia sudah mulai berkembang mengikuti zaman. Segala kesulitan akses yang dialami oleh masyarakat mereda secara perlahan. Hal ini membuat masyarakat di era baru mulai terbiasa akan perkembangan yang semakin serba "di permudah". Salah satu dari beberapa generasi terakhir yang sangat berkontribusi adalah Gen Z (1997 -- 2012).

 Dengan gaya hidup yang ada, Gen Z merupakan generasi yang sangat menyukai sesuatu hal yang mudah,cepat dan aman. Kebiasaan itu membuat tak sedikit dari mereka mulai mencari inovasi baru untuk menyingkat aktivitas mereka. Maka dari itu saat mulai muncul berbagai macam bentuk e-wallet, mereka menjadi salah satu dari sekian banyak generasi yang dengan baik menggunakannya. Berikut adalah beberapa alasan Gen-Z menjadi generasi yang mendominasi transaksi keuangan dengan e-wallet.

1.Kemudahan transaksi yang di tawarkan sangat membantu mereka untuk menjalankan kegiatannya. 

Karena mereka cukup terkenal dengan generasi yang ingin serba mudah dan tidak ribet, sudah pasti e-wallet menjadi tempat terbaik bagi mereka untuk bertransaksi. Cukup dengan sebuah ponsel di tangan nya, dia sudah bisa membeli makan siang di market place.

2.Mempersingkat waktu dan tenaga

Jika dahulu mereka harus membayar tagihan listrik, air, pajak bangunan bahkan pajak kendaraan dengan mendatangi instansi pemerintah. Kini hal tersebut bisa di lakukan di rumah, bahkan menjadi jauh lebih mudah tanpa mengantre lagi.

3.Biaya admin kecil 

Rata-rata biaya admin yang di keluarkan untuk mengisi e-money tidak terlalu besar, sehingga banyak dari mereka yang lebih memilih mengisi daripada harus membawa dompet berisi uang di tas nya. Hal ini membuat beberapa tempat yang sebagian besar mereka kunjungi mulai menyediakan pembayaran dengan e-wallet. Bahkan untuk ukuran sebuah warung dan pedagang kaki lima di kota kota juga mulai menormalisasi pembayaran secara digital melalui e-wallet dan memutuskan untuk cashless (tidak membayar dengan uang tunai).

Dampak dari kontribusi Gen Z menyebabkan banyak pengusaha mulai ikut memanfaatkan momentum. Mereka mulai menambah cara pembayaran nya melalui dompet digital (dana, shopeepay, ovo dan gopay). Tak sedikit dari mereka juga menyediakan QR agar tidak perlu memberi uang kembalian maupun takut kekurangan bayar. Berikut adalah beberapa pedagang kaki lima yang menyediakan pembayaran lewat e-wallet.

Pada akhirnya bisa di simpulkan bahwa kebiasaan hidup Gen Z sangat mempengaruhi penggunaan e-wallet di Indonesia. Tanpa ada nya mereka, mungkin pedagang di luar sana tidak memiliki inovasi baru. Walaupun tak sedikit yang menentang, penggunaan e wallet sendiri sudah mengidentifikasi masyarakat Indonesia melek akan digital. Namun yang harus di ketahui, tidak semua tempat menyediakan tempat untuk pembayaran melalui e-wallet. Untuk itu, kita narus tetap saling membantu dengan tetap membawa uang cash.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun