Mohon tunggu...
Maya Salsabila
Maya Salsabila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Nature

"10 Years Challenge", Bisa Mengubah Konservasi Indonesia?

26 Januari 2019   19:47 Diperbarui: 26 Januari 2019   20:00 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10 YearsChallenge adalah tagar terbaru di dunia media sosial, tagar ini mengenaiperubahan yang dialami entah pada lingkungan, diri sendiri atau bahkanhewan-hewan sekitar. 10 Years Challenge ini adalah salah  satu trend yang berasal dari sebuah akunfacebook dari Damon Lane dari Oklahoma. Damon awalnya hanya ingin melihatbagaimana perubahan dirinya saat membuat akun Facebooknya tepatnya 10 tahunyang lalu dengan fotonya yang sekarang.

Aksi Damon inibanyak diikuti oleh masyarakat lain dan menjadi salah satu trend global yangmugkin saat ini tidak ada yang tidak tahu tentang tagar ini. Masyarakatmerespon baik dengan turut memposting hal lain selain perbedaan diri sendiri,dengan tagar ini sebenarnya banyak aspek yang dapat dimanfaatkan, salah satunyadari sektor biologi.

biologi adalah sektor yang paling jelas terlihat jika ingin membandingkanperbedaan 10 tahun sesudah dan 10 tahun sebelum, secara dunia ini bisa dibilangmakin rusak dan banyak sekali perbedaan yang berarti. Ada yang membandingkankutub utara di tahun 2009 dimana saat itu es di kutub utara sangat banyak, danjika dicollege dengan kondisi saat ini, jelas sangat beda jauh. 

Ada juga yangmembandingkan saat paus yang dengan lepas bisa berenang dan menongolkan diri keudara, sedangkan paus saat ini ditemukan beberapa kasus yang sedang menelanplastik atau perutnya yang diisi dengan plastik dan masih banyak lagi foto yangseharusnya dapat mengetuk hati.

Beberapafenomena ini jelas sebenarnya bisa dimanfaatkan begitu juga dengan Challengeyang booming tersebut, para konservasi bisa dengan mudah menegur atau membangunkepedulian masyarakat akan lingkungan dengan beberapa foto yang dapat membuathati miris. Aksi ini bisa menjadi salah satu dorongan untuk meningkatkankeperdulian masyarakat bahwa nasib dunia ini kelak akan bergantung pada apayang kita lakukan sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun