Mohon tunggu...
Maya Sari
Maya Sari Mohon Tunggu... Wiraswasta - banyak kekurangan namun selalu berupaya menjadi yang terbaik

seorang wanita tangguh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Video-video Partai Demokrat Lebih Santun, Beradab, dan Sesuai Fakta

7 Februari 2019   15:00 Diperbarui: 7 Februari 2019   15:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Desember 2018 lalu, politisi Partai Demokrat, Andi Arief mengatakan Partai Demokrat akan mengeluarkan ribuan video terkait pencapaian Presiden RI keenam yang saat ini menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ternyata pernyataan Bung Andi ini tidak sebatas isapan jempol. Kini di jagad media sosial dengan mudah kita temukan video-video yang memaparkan keberhasilan SBY saat menajadi Presiden dan didukung oleh Partai Demokrat di legislatif.

Mulai dari video-video yang sifatnya program pro rakyat seperti BLT/BLSM, PKH, KUR, PNPM, Raskin, BPJS, Bantuan Lansia, Disabilitas serta Bencana, Bidikmisi, BOS, hingga video-video keberhasilan SBY dalam bidang-bidang lainnya.

Tidak hanya berhasil membangun manusia Indonesia, dalam video-video yang tersebar itu juga diperlihatkan bahwa berapa bangganya kita sebagai anak bangsa yang mempunyai pemimpin yang dihargai dunia.

Selain video-video yang mengkapitalisasi keberhasilan SBY dan Partai Demokrat, ada juga video-video perjalan SBY beserta rombongan partai yang saban waktu dan tak mengenal lelah mengunjungi masyarakat di setiap daerah. Video-video ini memperlihatkan SBY tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang. SBY acap turun keakar rumput bahkan sebelum kata 'blusukan' menjadi populer.

Dari video yang beredar itu dapat kita lihat, betapa besarnya cinta serta harapan rakyat Indonesia kepada SBY dan Demokrat.

Terbaru, Partai Demokrat mengeluarkan video-video terkait 14 Prioritas Partai Demokrat jika di Pileg 2019 kembali mendapat mandate rakyat. 14 Prioritas Partai Demokrat ini menurut saya adalah sebagai salah satu kontrak politik paling nyata dari semua partai yang ikut berkontestasi di Pemilu 2019.

Di saat partai politik lainnya sibuk berebut coattail effect dari pasangan calon presiden-wakil presiden, Demokrat fokus duduk bersila mencari solusi dan membuat tautan serta simpul dengan akar rumput. Itulah demokrasi demokrat. Demokrasi yang bersumber dari suara arus bawah.

14 Prioritas Partai Demokrat itu antara lain, (1) menciptangan lebih banyak lapangan kerja termasuk untuk milenial dan perempuan, serta batasi tenaga kerja asing, (2) mengelola keuangan dan meningkatkan pelayanan BPJS, dengan mengutamakan kalangan tidak mampu, (3) berikan subsidi listrik untuk golongan kurang mampu, dan sediakan secara cukup BBM Premium, (4) pertahankan subsidi pupuk untuk petani, (5) stop impor pangan ketika musim panen.

Selanjutnya, (6) tingkatkan gaji pegawai, termasuk Guru, TNI & Polri dan pensiunan, agar miliki daya beli yang baik, (7) longgarkan pajak, termasuk dunia usaha agar bisa tumbuh baik dan tingkatkan upah buruh, (8) bantu dan lindungi UMKM, termasuk pedagang kecil dan angkutan kota, (9) angkat secara bertahap Guru & pegawai honorer dan tingkatkan kesejahteraan perangkat desa, (10) kontrol dan batasi utang pemerintah & BUMN agar tidak membebani anak cucu, (11) lanjutkan pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur perdesaan, sesuai kemampuan keuangan negara, (12) berikan perlindungan hukum kepada rakyat secara adil dan jamin kebebasan berbicara termasuk kemerdekaan pers, (13) jaga kebhinekaan dan kerukunan antar identitas (SARA) dan cegah perpecahan bangsa.

Poin terakhir, (14) melanjutkan dan meningkatkan program pro rakyat SBY, seperti BOS, Bidikmisi, BPJS, bantuan lansia, disabilitas serta bencana, PKH, raskin, BLT/BLSM, KUR, PNPM dan lainn-lain, untuk kurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun