Di era Globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dunia bisnis terutama di bidang industri manufaktur semakin berkembang pesat. Persaingan di dunia bisnis yang semakin meningkat baik di pangsa pasar nasional maupun internasional membuat para pelaku bisnis harus mampu menyusun strategi untuk bersaing dan bertahan dalam pangsa pasar. Salah satu strateginya adalah dengan memperhatikan standar kualitas dari produk yang dihasilkan. Menurut Ernawati (2019) kualitas produk adalah suatu faktor yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi keputusan setiap pelanggan dalam membeli sebuah produk. Kualitas produk juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah manusia, material, mesin, metode, dan lingkungan sekitar yang dapat memberikan dampak negatif maupun positif terhadap produk tersebut.
Banyaknya persoalan dalam dunia industri manufaktur, membuat Maya Rachmawati yang merupakan salah satu mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya tertarik untuk melakukan riset penelitian di salah satu perusahaan manufaktur. Hal ini ia lakukan sekaligus menjadi salah satu syarat kelulusan Strata 1 (S1) untuk Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik. Dengan ditemani oleh Bapak Dr. Jaka Purnama, ST., MT selaku dosen pembimbing, Maya melakukan riset penelitian di PT. Romi Violeta, Sidoarjo, Jawa Timur.
PT. Romi Violeta merupakan salah satu perusahaan mebel di Indonesia yang bergerak di bidang spesialis rotan dan kayu. Perusahaan ini bersifat "make to order", yang artinya besarnya produksi tergantung dengan besarnya permintaan customer. Perusahaan dengan motto "Menjunjung Kebersamaan Mengedepankan Mutu untuk Kemajuan" sangat memperhatikan sekali kualitas dari produk yang dihasilkan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah Nice Burlwood Console Table. Produk ini merupakan produk yang paling sering diproduksi sehingga perlu dilakukan pengendalian kualitas terhadap produk tersebut.
Pengendalian kulitas yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa saja kerusakan yang dialami produk tersebut, mengetahui faktor- faktor penyebab kerusakan, dan memberikan rekomendasi perbaikan agar dapat mengurangi atau menurunkan persentase kerusakan yang dialami selama proses produksi berlangsung.
"Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan secara langsung pada proses produksi Nice Burlwood Console Table. Pada saat dilakukan pengamatan selama dua bulan, seringkali ditemukan kerusakan atau jenis cacat pada produk, seperti lem berlebih, veneer cacat, dan lain sebagainya yang memiliki pengaruh dalam kualias serta pembengkakan biaya perusahaan ketika dilakukan proses perbaikan produk", ujar Maya.
Â
Selama proses penelitian dan pengumpulan data berlangsung, Maya selaku mahasiswi riset penelitian menentukan metode yang akan digunakan untuk menganalisis pengendalian kualitas pada produk tersebut. Setelah melakukan diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing, Maya memutuskan untuk menggunakan Metode Quality Control Circle (QCC) dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).
Hasil dari pengolahan data, didapatkan 4 jenis cacat yang disebabkan karena factor utama manusia dan factor lainnya seperti metode dan material. Untuk mengatasi hal tersebut, Maya merekomendasikan saran untuk melakukan pengawasan ketat terhadap karyawan yang sering melakukan kesalahan dan melakukan training atau briefing sebelum melakukan pekerjaan yang dipimpin langsung oleh tenaga pengawas atau pihak quality control.
"Rekomendasi perbaikan yang saya berikan, diharapkan mampu meminimalkan jumlah produk cacat dan mampu memberikan hasil kualitas yang maksimal sesuai dengan standar perusahaan. Dari hasil implementasi perbaikan ini, saya juga berharap dapat dilakukan evaluasi agar mampu menyusun tindak lanjut untuk pengendalian kualitas berikutnya", ujar Maya.