Seiring dengan perkembangan zaman maka berbagai hal telah mempengaruhi pemakaian Bahasa Indonesia. Bahasa selalu berkembang dinamis seiring dengan kemajuan zaman. Hal ini mengindikasikan bahwa sejalan dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan zaman, ideologi, budaya, serta teknologi, akan memiliki pengaruh pada bahasa yang digunakan. Perkembangan yang terjadi pada bahasa dapat berupa perkembangan bersifat positif atau bahkan bersifat negatif. Banyak hal yang mempengaruhi Bahasa Indonesia, sehingga Bahasa ini mengalami pergeseran penggunaan khususnya pada media sosial.
Seperti yang dilakukan oleh masyarakat saat ini, di mana penggunaan media sosial memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, mengekspresikan kreativitas dan ide-ide yang dimiliki dengan cara yang lebih nyaman serta tidak terbatas oleh jarak dan waktu. Maka dari itu media sosial dapat dikatakan sebagai penunjang beraktivitas baik dikalangan remaja maupun orang dewasa.
Jika berbicara tentang media sosial tidak terlepas dari bahasa yang digunakan oleh penggunanya. Bahasa digunakan untuk mengekspresikan diri, bahasa juga digunakan sebagai alat komunikasi dan beradaptasi sosial. Bahasa yang digunakan di media sosial sangat beragam. Mulai dari bahasa formal, informal, baku, dan tidak baku. Hingga tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh konkrit yang membuktikan bahwa media sosial telah mengakibatkan terjadinya perubahan bahasa adalah munculnya penggunaan bahasa gaul pada postingan di media sosial. Bahasa yang saat ini banyak digunakan terkesan lincah, singkat, dan kreatif. Jika bertemu dengan kata-kata yang panjang, mereka akan memperpendek atau mengganti dengan kata-kata yang lebih pendek.
Perubahan bahasa masyarakat Indonesia telah memunculkan identitas-identitas asing dalam kehidupan masyarakat, dimana penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mulai luntur di tengah masyarakat dengan adanya gejala westernisasi (kebarat-baratan) sehingga menimbulkan perubahan terhadap penggunaan kalimat dalam percakapan di media sosial. Meskipun demikian kita tidak dapat menghindari hal tersebut karena itu sudah kewajiban kita dalam mempelajari bahasa asing, sebagai bahasa internasional pemersatu umat manusia.
Dampak negatif yang ditimbulkan dari bahasa yang digunakan di media sosial:
- Masyarakat kurang mengenal bahasa baku, sehingga tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Masyarakat tidak lagi menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
- Masyarakat menganggap remeh bahasa Indonesia, sehingga pudar nya rasa bangga pada diri akan bahasa nasional Indonesia.
Dampak positif yang ditimbulkan dari bahasa yang digunakan di media sosial:
- Menciptakan sebuah kreativitas dalam menciptakan bahasa baru.
- Menciptakan suasana yang lebih asyik, dalam artian apabila menggunakan bahasa baku terus menerus akan cepat bosan.
Penggunaan ragam bahasa Indonesia memang diperbolehkan dalam situasi tertentu, dan sebaiknya penggunaan ragam bahasa Indonesia ini tidak terlalu sering digunakan dimana dikhawatirkan mempengaruhi individu tertentu dalam beberapa situasi formal. Dengan menjaga intensitas ragam bahasa maka dapat mempertahankan budaya bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H