Matanya masih sembab, bekas airmata masih terlihat diwajahnya..
badannya yang ramping, tangannya yang kecil, berdarah menggenggam pecahan kaca.
Tak satupun kata keluar dari bibir mungilnya.
Dia hanya ingin bisa mengingat sesosok wajah, senyum dan cerita-ceritanya.
Sayang..tak ada satupun bukti kenangan bahwa semua itu pernah ada.
Dari awal memulai semuanya, dia tau itu sia-sia.
Sayang..siapapun bisa mengalaminya..kamu tidak sendiri.
Ya ya ya...dia mendengar kata-kata itu berulang kali
walaupun dia tau selanjutnya akan terasa seolah-olah dia tak pernah ada,
tapi rasa 'tak pernah ada', ternyata sangat menyakitkan.
Ketika sakit itu makin terasa
pecahan kaca menghujam jiwanya...
Tapi..aku masih bisa melihat bayanganku..seharusnya aku belum mati...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI