Dia tak pernah tau bagaimana mencapai nya
Sebentuk sosok yang berkelana dimana-mana, bahkan bayangnya pun tak terasa disekitarnya.
Ketika ada yang bertanya: "Mengapa tak kau cari dirinya...".
Dia hanya tersenyum.."Aku sedang lelah dengan semua teknologi tak berperasaan, yang hanya bisa kubaca dalam sebentuk teks."
Dia percaya, langit akan menjawab doa nya.
Suatu malam, setelah puluhan bulan purnama berganti kelam, matanya kembali berbinar
Memandang sebentuk wajah yang dirindukannya siang malam
Dalam dinginnya malam dan rintik hujan, mereka diam dan saling bertatapan.
'Aku tak akan berkedip sedikitpun selama aku bisa melihatmu...'
Dia mengingat setiap detiknya, tangannya menyentuh setiap garis di wajahnya, meraba setiap helai rambutnya, merangkulnya dan berharap waktu akan berhenti saat itu.
Bintang-bintang bercahaya di matanya
Semua keindahan yang dia rasa seolah terseret, bergabung menjadi satu didepan matanya.
Dia tau ini hanya sementara, dan cinta ini hanya akan menyakitinya
Tapi dia tak peduli, dia bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H