Mohon tunggu...
Dian Maya Pitaloka
Dian Maya Pitaloka Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Tata Busana

Guru di SMK N 1 Brondong Kab. Lamongan

Selanjutnya

Tutup

Seni

Membuat Busana Swastamita dari Tenun Ikat Parengan

18 Maret 2023   18:36 Diperbarui: 18 Maret 2023   18:39 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAHAN BUSANA (ASAL KAIN TRADISIONAL DAN MAKNA FILOSOFINYA, SERTA KAIN TAMBAHANNYA)

Bahan Utama: Tenun Ikat Parengan

Tenun Ikat Parengan merupakan kain tenun ikat khas Kabupaten Lamongan yang berasal dari Kecamatan Parengan Kabupaten Lamongan. Usaha tenun ikat ini berdiri sejak tahun 1989 yang awalnya diprakasai oleh Alm. Wahab. Tenun ikat Parengan merupakan jenis kain yang ramah lingkungan karena berasal dari serat alam, katun mesres (TribunTravel.com./2021). Katun mesres adalah salah satu jenis kain katun yang mirip kain sutra tetapi memiliki sifat lebih tebal, halus serta higroskopis. Motif tenun ikat pada Tenun Ikat Parengan adalah motif “gunungan” yang melambangkan sebuah gapura, yang berarti tegas. Selain motif “gunungan” juga terdapat motif “floral” yang berkesan lebih luwes dan feminin.

Kain tenun Ikat Parengan ditenun menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) sehingga dalam setiap Langkah produksinya masih sangat menjunjung tinggi cara tradisional namun kualitasnya tidak kalah dengan produk modern.

Kali ini, busana pesta ready to wear Etnic Glamour Swastamita memilih bahan utama kain Tenun Ikat Parengan karena kain tenun tradisional tersebut memiliki ciri khas motif yang unik dan menarik. Motif tenun ikat yang dipilih adalah motif “gunungan” yang dituangkan dalam bentuk geometris memberikan kesan tegas pada busana dan melambangkan sebuah kejayaan. Karena menurut filosofi motif “gunungan” tersebut diciptakan untuk melambangkan gunung mati di Lamongan yang ingin “dihidupkan Kembali” dengan menuangkannya pada motif Tenun Ikat Parengan. Bentuk motif “gunungan” dibuat menyerupai bentuk “gapura” perlambangn kekuatan laksana sebuah benteng kokoh untuk melindungi segala yang ada di sekitarnya. Motif yang kedua adalah motif “floral” yang memberikan kesan anggun dan luwes saat dikenakan.

Memilih 2 macam motif Tenun Ikat Parengan dengan warna dasar jingga, untuk melambangkan kecantikan nan misterius pemandangan senja di pesisir Lamongan. Dengan dirancangnya busana pesta etnic glamour Swastamita menggunakan Tenun Ikat Parengan diharapkan dapat mengenalkan kebudayaan Lamongan yang penuh misteri, indah dan beragam pada masyarakat Indonesia dan mancanegara.

Bahan Kombinasi: Linen Rami

Linen rami, bahan kombinasi yang dipilih untuk mempercantik penampilan busana yang dirancang. Rami, atau dalam bahasa latin disebut Boehmeria Nivea merupakan jenis tanaman yang memiliki karakteristik seperti tanaman kapas. Termasuk salah satu jenis serat alami, sehingga lebih ramah lingkungan. Karena busana yang dirancang mengusung konsep Sustainable Fashion, perpaduan bahan Tenun Ikat dan Rami sangat sempurna untuk menghasilkan busana yang ramah lingkungan.

Meskipun busana yang dirancang merupakan busana pesta, namun penggunaan bahan serat alami tetap mampu membuatnya berkesan glamour karena didukung dengan penerapan desainnya.

Semoga artikel ini bermanfa'at khususnya untuk para pelaku fashion. 

Selamat Berkarya dan berinovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun