Mohon tunggu...
Yudhista Aditya Prastowo
Yudhista Aditya Prastowo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa senior di sebuah kampus swasta di Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mengapa Kali Ini Harus Prabowo-Sandi

21 Maret 2019   02:10 Diperbarui: 21 Maret 2019   03:44 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di antara sekian politisi kita jarang yang menulis buku sekaligus orator ulung. Prabowo seorang kutu buku. Koleksi bukunya berlimpah di rumahnya. Pembaca yang baik adalah penulis yang baik.

 Saya beruntung mendapat hadiah salah satu buku karyanya. Judulnya Paradoks Indonesia. Dari situ terlihat alur berpikirnya runtut. Orasinya baik berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris berbobot. Seorang pemimpin ideal adalah orator ulung sekaligus jurnalis yang teliti.

 Penulis buku punya kelebihan dalam menganalisa dan menyusun skala prioritas. Paradoks Indonesia muncul karena pemimpin tidak memiliki skala prioritas. Negeri rawan bencana tapi minim anggaran kebencanaan. Boros anggaran apel dan seremoni.

 Negeri agraris tapi boros anggaran jalan dan infrastruktur. Bukan penguatan sektor SDM dan sektor agraris. 

 Infrastruktur itu penting. Tetapi skala prioritas akan membedakan program pembangunan atau proyek pembangunan.

 A leader must be a reader. Ia akan menghargai ilmu dan ilmuwan. Mulai dari dirinya sendiri. Ia akan memacu prestasi orang-orang di sekitarnya. 

 14 medali Asian Games berasal dari cabang Pencak Silat. Dan kita tahu siapa Ketua Umum IPSI : Prabowo Subianto. Ia lihai memetakan masalah. Membaca potensi anak bangsa. Dan mengakselerasi bakat mereka.

 Kopassus di masanya adalah institusi yang disegani di dalam dan luar negeri. Ia memiliki achievement motivation yang kuat. Dan itu menular kepada orang-orang sekitarnya.

 Hanif Acep
 Pendukung rasional 02, tinggal di Banyumas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun