Mohon tunggu...
Maya Nirmala Sari
Maya Nirmala Sari Mohon Tunggu... Freelancer - Dosen - Editor Website Bisnis dan Keuangan

Peduli lingkungan dan cinta buah-buahan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingatlah, Jika Karyawan Anda Manusia, Perlakukanlah Selayaknya Manusia

10 Februari 2017   14:20 Diperbarui: 10 Februari 2017   15:30 1654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wah, judulnya terkesan ambigu ya? Tentu saja karyawan kita itu sebagian besar adalah manusia. Kalaupun ada, misalnya anjing pelacak atau hewan lain, tentu kita tidak menyebutnya sebagai "karyawan". Bukan begitu? Ini artinya, sebenarnya kita semua sudah paham, bahwa karyawan kita adalah manusia. Tapi apakah kita sudah memperlakukan mereka selayaknya sebagai manusia? Jangan-jangan kita khilaf sering menjadikan karyawan sebagai sapi perah saja. Nah lo!

1. Manusia butuh uang untuk bertahan hidup

Oke, ini memang tidak mutlak. Tapi mereka bekerja pada kita salah satunya adalah untuk mencari uang. Persetan dengan pengalaman, networking, ilmu dan hal klise lainnya. Uang memang bukan segalanya. Bisa saja manusia bekerja dengan sukarela. Tapi tengoklah sikap kita selama ini. Bos yang galak, suka memerintah seenaknya, sering menimpakan deadline, menuntut karyawan bisa segala hal, dan sikap arogan lainnya... ada yang mau bekerja sukarela untuk kepentingan orang kayak begitu? 

Sadarlah bahwa karyawan kita selama ini bertahan ya karena mereka masih butuh uang dari kita. Ketika mereka menemukan sumber pemberi uang yang lain, bisa saja mereka akan meninggalkan kita. Oleh karena itu, penuhi hak-hak karyawan yang berupa uang. Adil seadil-adilnya. Jangan jumawa jika karyawan bersedia digaji tidak manusiawi, hati-hati dengan doa yang dirapalnya setiap akan terlelap.

2. Manusia butuh pengakuan dan dihargai

Pengakuan apa? Ketika kita salah, mengakulah. Ketika karyawan membuat prestasi sekecil apapun, berilah apresiasi. Jika karyawan mengemukakan ide, hargailah. Kadang karyawan itu menyampaikan sesuatu hanya ingin diakui keberadaannya. Tidak perlu kita menuruti semua permintaan mereka, namun kita perlu untuk selalu menghargai pendapatnya.

Menghargai ide dan gagasan  berarti kita mendengarkan ide, opini, dan nasehat mereka dengan pikiran terbuka. Bahkan jika kita tidak setuju dengan mereka, dengarkan apa yang mereka pikirkan dan mereka pedulikan. Menghargai adalah cara mengekspresikan perasaan kita terhadap orang lain secara tidak langsung. Tindakan tersebut merupakan bentuk komunikasi nonlisan yang dapat membangun hubungan yang kokoh antara pengusaha dengan karyawannya.

3. Manusia punya kehidupan pribadi

Jangan mentang-mentang mereka karyawan kita lalu kita merasa punya hak mengatur semua kehidupannya. Selain di kantor, karyawan punya kehidupan pribadi yang tidak sepatutnya kita usik. Kita semua dididik dengan cara berbeda dan memiliki masa lalu yang berlainan.

Semua itu sangat mempengaruhi pola pikir saat ini. Hal yang kita anggap tidak penting, boleh jadi sangat penting bagi karyawan kita. Setiap manusia dewasa seyogyanya tahu persis apa yang dilakukannya dan berani dengan segala akibatnya. Jadi ketika karyawan kita memutuskan untuk melakukan sesuatu di kehidupan pribadinya, kita tidak perlu melontarkan komentar negatif yang dapat mengusiknya.

4. Manusia butuh istirahat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun