Siapa yang tidak tahu Jogja. Sebuah kota istimewa yang sering menjadi tujuan wisata dari berbagai kota di Indonesia bahkan mancanegara. Karena kota ini selalu menyuguhkan destinasi baru yang keren dan menawan. Salah satunya seperti desa wisata ramah berkendara yang terletak di Kelurahan Rejowinangun.
Sebenarnya sebutan dari 'Desa Wisata Paling Ramah Berkendara' merupakan penghargaan yang diberikan dalam program Festival Kreatif Lokal (FKL). Kamu mungkin bingung apa itu program FKL? Sebuah agenda yang digelar tiap tahunnya oleh Adira Finance melalui program CSR.
Selain menjadi tujuan agenda CSR dari pilar Sahabat Lokal ADIRA Finance karena turut membantu perekonomian masyarakat melalui destinasi wisata. Desa Wisata Rejowinangun juga menjadi bimbingan Kemenparekraf. Kenapa bisa begitu?
Potensi Wisata Desa Wisata Rejowinangun yang Menjadi Binaan Kemenparekraf
Jika kamu berkunjung di daerah sini pasti akan disambut dengan kesenian bernama 'Gejog Lesung'. Sebuah kesenian memukul lesung yang diiringi senandung dan sering dilakukan sebagai simbol rasa syukur ketika panen tiba.
Namun bukan itu yang menjadi alasan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memilih kelurahan satu ini menjadi binaannya. Melainkan karena Rejowinangun kerap memenangkan penghargaan nasional.
Hal tersebut terbukti dari keunggulannya di 5 cluster yakni:
Cluster Budaya RW 1-5
Dalam cluster budaya, tidak hanya tersedia kesenian Gejog Lesung, tetapi ada Keroncong, Macapat, Campursari serta pelatihan bahasa Jawa. Itu merupakan kesenian yang terbilang modern, sedangkan yang tradisional ada Jathilan dan Tarian Edan-edanan Nirbaya. Sekedar informasi bagi kamu yang bukan warga asli kalau Tarian Edan-Edanan biasanya dilaksanakan sebagai tarian untuk menolak bala. Sering ditampilkan dalam acara pernikahan dan memang menjadi tarian tradisional dari Yogyakarta.
Cluster Kerajinan RW 6-7
Jika cluster budaya diperuntukkan sebagai sarana hiburan bagi pengunjung, maka harusnya ada pula kerajinan yang bisa dijadikan buah tangan. Disini kamu bisa menemukan beragam kerajinan seperti Blangkon, wayang, kerajinan kulit, lukis, kaca terbalik, dan sampah anorganik.
Yang tidak ketinggalan adalah kerajinan batik dengan motif khas Kelurahan Rejowinangun. Motif Kilo dan Gembira Loka.