Jadi, sore ini saya chat dengan seseorang. Belum terlalu akrab sebenarnya. Saya memanggilnya "Fachry" tanpa sapaan "Mas". Mungkin walaupun terhitung baru kenal, saya merasa cukup punya chemistry untuk menjadi kenalan akrab. Tapi persepsinya beda dengan saya tampaknya. Dari candaan saling mem-bully, dia mengingatkan saya kembali tentang esensi panggilan Mas/Mbak dalam budaya Jawa.
Berikut ini saya copy-paste kata-kata Fachry :
"klo budaya solo, manggil/menyapa orang tanpa mengawali dg Mas/Mbak itu brati yg manggil lebih tua dri yg dipanggil"
Oke, Terimakasih fachry. Paling tidak kamu menginspirasi saya untuk menulis di Kompasiana untuk yang ke-dua-kalinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H