Pendidikan seni budaya di sekolah dasar memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, terutama dalam mengenalkan aspek kebudayaan yang ada di sekitar anak. Pemanfaatan konten multibudaya dalam pembelajaran seni tidak hanya membantu siswa memahami warisan budaya mereka, tetapi juga mendorong mereka untuk mengeksplorasi dan menghargai keragaman budaya yang ada, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Sebagai contoh, pembelajaran seni yang mengintegrasikan kesenian lokal seperti lagu daerah memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka melalui kegiatan apresiasi, ekspresi, dan kreasi. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang seni, tetapi juga terhubung dengan identitas budaya mereka sendiri. Melalui pembelajaran seni, mereka dapat mengembangkan potensi diri, mengasah kepekaan terhadap seni, serta meningkatkan kreativitas dan rasa percaya diri mereka.
Sebagaimana dinyatakan dalam penelitian, pembelajaran seni budaya harus melibatkan kesenian lokal sebagai bahan ajar utama. Ini akan membantu siswa mengenali dan menghargai kekayaan budaya yang ada di Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 1.000 suku bangsa. Dengan mengenalkan musik dan seni tradisional, siswa tidak hanya belajar keterampilan baru, tetapi juga membangun rasa bangga terhadap budaya mereka sendiri. Upaya ini sangat penting, mengingat banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat mengaburkan identitas lokal.
Selain itu, penting untuk memahami bahwa pembelajaran seni harus disesuaikan dengan perkembangan fisik dan psikologis anak. Misalnya, pemilihan alat musik yang tepat dapat membantu anak-anak lebih mudah dalam belajar dan berinteraksi dengan seni. Kegiatan seni yang dilakukan di sekolah harus mendorong anak untuk berpartisipasi aktif dan merasakan proses kreatif, yang tidak hanya mengembangkan kemampuan artistik mereka tetapi juga kecerdasan sosial dan emosional.
Lebih jauh, pembelajaran seni budaya juga berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan sikap toleransi dan menghargai keberagaman. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan apresiasi seni dari berbagai budaya, mereka dapat belajar untuk menghargai perbedaan dan mengembangkan sikap terbuka terhadap orang lain. Hal ini akan membantu membentuk generasi yang lebih sadar akan pentingnya keanekaragaman budaya di Indonesia.
Sekolah dasar, sebagai lembaga pendidikan formal, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kurikulum pembelajaran seni budaya memberikan porsi yang cukup bagi kesenian lokal. Dengan demikian, diharapkan siswa tidak hanya menjadi penerus budaya, tetapi juga penggerak yang mampu melestarikan dan mengembangkan kebudayaan di masa depan.
Dalam era globalisasi saat ini, penting bagi kita untuk terus menggali dan melestarikan budaya lokal. Melalui pembelajaran seni yang berbasis konten multibudaya, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki identitas budaya yang kuat. Oleh karena itu, mari kita dukung pembelajaran seni di sekolah dasar sebagai langkah awal dalam membentuk karakter dan identitas anak bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H