Di tengah tantangan global terkait kesehatan dan pangan, pendekatan lokal menjadi semakin penting. Desa-desa, sebagai unit terkecil dalam struktur sosial, memiliki peran yang krusial dalam menjaga kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya inovatif dalam meningkatkan kesehatan dan kemandirian pangan di tingkat desa adalah Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Di Desa Jatilawang, sebuah desa yang subur di kaki Gunung Merapi dan Merbabu, Mahasiswa KKN telah meluncurkan inisiatif yang menarik: Pembuatan Peta Persebaran Kebun Gizi.
Desa Jatilawang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Dengan kondisi geografisnya yang subur, desa ini memiliki potensi besar untuk pertanian khususnya jagung. Namun, kendati subur, masalah kesehatan dan gizi masih menjadi perhatian serius di komunitas ini. Inisiatif untuk memetakan persebaran kebun gizi muncul sebagai respons atas tantangan kesehatan yang dihadapi warga desa, sekaligus sebagai langkah awal dalam membangun kemandirian pangan.
Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro, Mayang Sari Jaya Madani yang berasal dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, dibimbing oleh dosen dan warga setempat, memulai proyek ini dengan melakukan survei di seluruh Desa Jatilawang. Ia melakukan tracking lokasi kebun gizi yang tersebar di 19 RT Â menggunakan alat pemetaan geospasial modern, seperti GPS dan perangkat lunak GIS (Geographic Information System), untuk merekam titik akurat kebun gizi. Setelah data terkumpul, dilakukan analisis spasial melalui QGIS sehingga menghasilkan luaran berupa Peta Persebaran Kebun Gizi.Â
Pembuatan Peta Persebaran Kebun Gizi memberikan beberapa manfaat konkret bagi masyarakat Desa Jatilawang:
Peningkatan Kesadaran Gizi: Masyarakat menjadi lebih sadar akan potensi sumber gizi di sekitar mereka dan pentingnya memasukkan makanan sehat ke dalam pola makan sehari-hari.
Pembangunan Kesehatan Masyarakat: Dengan mengetahui lokasi kebun gizi, masyarakat dapat mengakses sumber nutrisi yang lebih baik, meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh mereka.
Pengembangan Ekonomi Lokal: Peta persebaran kebun gizi juga memberikan peluang bagi pengembangan ekonomi lokal melalui promosi produk pertanian organik dan pariwisata agro.
Penguatan Kemitraan: Melalui kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan masyarakat setempat, terjalinlah kemitraan yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan.
Program KKN Pembuatan Peta Persebaran Kebun Gizi di Desa Jatilawang merupakan contoh nyata bagaimana inisiatif lokal dapat menghasilkan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Langkah-langkah ini tidak hanya memetakan potensi kesehatan, tetapi juga membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan gizi dan kesejahteraan di tingkat lokal. Dengan terus mengembangkan dan menerapkan solusi-solusi kreatif seperti ini, desa-desa seperti Jatilawang dapat menjadi contoh bagi pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan holistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H