Mohon tunggu...
Mayang Sari
Mayang Sari Mohon Tunggu... -

semoga pelangi segera datang setelah hujan turun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sosok Nyata dalam Dunia Maya

25 Mei 2014   10:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Sosok Nyata dalam Dunia Maya". Mungkin kata itu yang pantas ku tujukan untukmu. Kamu ada, kamu nyata, tapi sayang, kamu hanyalah sesosok yang hidup hanya di dunia maya. Hanya ada di dalam angan, tanpa bisa aku sentuh, tanpa bisa aku rasakan. Rasa sayang yang kau katakan hanya sebatas apa yang aku dengar, tapi tak pernah bisa aku rasakan. Kata cinta yang slalu kau ucapkan hanyalah sebuah kata tanpa pernah ada makna di dalamnya. Mungkin kau anggap aku sebagai boneka yang bisa sesukanya kau permainkan. Kau mainkan aku jika kau ingin dan menelantarkanku jika kau bersama yang lain. Entah kau anggap aku ini apa. Mungkin memang salahku telah lancang masuk dalam kehidupanmu. Mengusik hatimu yang tenang, damai, dan tenteram. Kuakui. aku yang salah atas segala perasaan ini. Aku tak bisa menyalahkanmu, bahkan meminta perhatianmu saja aku tak berhak. Aku malu padamu, aku malu atas perasaanku yang tak pernah kau balas. Aku pikir kau punya rasa yang sama denganku, tapi ternyata tak sedikitpun rasa itu muncul dihatimu. Kini, aku yang terjebak dalam perasaanku. Aku tak bisa menghapusmu walau aku tahu semua rasaku akan berakhir dengan sakit yang amat sangat. Aku tak berdaya menghadapi semua petuah yang pernah kau ucapkan. Aku selalu merasa sakit mengapa kau perlakukan aku berbeda dengan yang lain. Kau bisa bercanda dan tertawa,kau bisa berikan perhatian kepada yang lain, tapi kenapa tidak denganku? Bencikah kau denganku? Ataukah aku terlalu buruk karena seringkali hanya jadi tempat pelampiasanmu? Aku ingin melupakanmu, tapi kenapa selalu ada hal-hal yang mengingatkanku padamu? Aku ingin rasa ini hilang dan tak berbekas, selamanya. Tak ada lagi yang bisa ku harapkan darimu. Sayangmu, cintamu, hati dan ragamu memang bukanlah untukku. Bukanuntuk orang sepertiku. Penantianku tak akan berarti apa-apa, dan hati yang ku jaga untuk ku berikan padamu kini mungkin telah membusuk karena terlalu lama aku simpan. Kau memang nyata, tapi semua kenyataanmu hanya hidup dalam dunia yang tak akan pernah bisa aku sentuh selamanya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun