Mohon tunggu...
MAYANG BUNGAA
MAYANG BUNGAA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidikan Keluarga dalam Mencegah Kekerasan pada Remaja

29 September 2024   21:12 Diperbarui: 29 September 2024   21:26 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, kasus pembunuhan tragis yang melibatkan seorang anak SMP di Palembang dan empat remaja pelaku mengejutkan banyak orang. Kejadian ini membuat kita bertanya, bagaimana bisa anak-anak usia sekolah terlibat dalam tindakan kekerasan yang mengerikan? Apakah kita, sebagai orang tua dan masyarakat, sudah memberikan pendidikan yang cukup bagi mereka, terutama dari keluarga?

Keluarga adalah fondasi awal dari perkembangan moral dan karakter anak. Ketika seorang anak melakukan tindakan kekerasan, seringkali kita harus kembali melihat ke dalam rumahnya: apakah anak tersebut mendapatkan perhatian yang cukup? Bagaimana pola asuh orang tua dalam mendidik anaknya? Apakah lingkungan keluarganya mendukung tumbuh kembang yang sehat?

Semua pertanyaan ini membawa kita pada satu kesimpulan penting: pola asuh yang diterapkan di rumah sangat berpengaruh terhadap perkembangan perilaku anak.

  • Pola Asuh yang Tepat, Kunci Mencegah Kekerasan

Pendidikan keluarga sangat berperan dalam membentuk perilaku anak. Dalam kasus ini, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua mungkin menjadi salah satu penyebab utama. Anak-anak belajar banyak hal pertama kali dari rumah. Jika di rumah anak tidak diberikan perhatian, batasan, atau kasih sayang yang cukup, mereka mungkin akan mencari cara lain untuk mendapatkan pengakuan, termasuk melalui tindakan negatif.

Pola asuh otoriter, di mana orang tua terlalu menekan anak tanpa memberi mereka kebebasan untuk berbicara, bisa membuat anak merasa terisolasi. Sebaliknya, pola asuh permisif, di mana anak dibiarkan tanpa aturan yang jelas, juga berbahaya. Anak-anak yang tumbuh tanpa panduan sering kali tidak tahu bagaimana menangani emosi atau menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat, dan inilah yang bisa mendorong mereka ke tindakan kekerasan.

  • Lingkungan dan Paparan Media Sosial

Tak hanya pola asuh, lingkungan tempat anak-anak tumbuh juga memengaruhi perkembangan mereka. Di era digital ini, anak-anak terpapar dengan berbagai konten di media sosial, termasuk konten kekerasan. Jika orang tua tidak aktif mengawasi atau memberikan arahan, anak-anak bisa menganggap kekerasan sebagai hal yang normal atau bahkan keren.

Di sinilah peran keluarga menjadi penting. Orang tua perlu mendidik anak-anaknya untuk lebih kritis terhadap apa yang mereka lihat dan dengar, terutama di media sosial. Mengajarkan anak tentang mana yang benar dan salah, serta bagaimana cara menyelesaikan masalah tanpa kekerasan, adalah tanggung jawab orang tua yang harus dijalankan sejak dini.

  • Mengembangkan Kecerdasan Emosional di Rumah

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah kekerasan adalah dengan mengajarkan kecerdasan emosional di rumah. Anak-anak perlu diajarkan cara mengelola emosi mereka. Mereka harus tahu bahwa merasa marah atau frustrasi itu normal, tetapi mereka juga harus tahu bagaimana cara menyalurkan emosi tersebut dengan baik.

Orang tua bisa membantu anak mengembangkan kecerdasan emosional dengan cara mendengarkan mereka dan memberi mereka ruang untuk mengekspresikan perasaan. Misalnya, jika anak sedang marah, bukannya langsung memarahi balik, orang tua bisa mengajak anak bicara dan mencoba memahami apa yang membuat mereka marah. Ini akan mengajarkan anak cara mengatasi masalah dengan dialog, bukan dengan kekerasan.

PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KEKERASAN PADA REMAJA

Kasus kekerasan oleh remaja ini seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya peran pendidikan keluarga. Orang tua tidak hanya bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan fisik anak, tetapi juga harus mengajari anak bagaimana menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab. Dengan pola asuh yang tepat, pengawasan yang baik, serta pendidikan emosional yang memadai, kita bisa mencegah anak-anak terlibat dalam tindakan kekerasan dan membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun