Anak usia dini merupakan anak yang di bawah 6 tahun yang berada pada masa perkembangan serta pertumbuhan secara fisik maupun psikis. Masa pertumbuhan dan perkembangannya di sebut juga masa golden age atau bias di sebut juga dengan masa keemasan anak yang dimana pada masa ini anak memerlukan pendampingan secara khusus karena masa keemasan ini hanya terjadi sekali dalam periode kehidupannya maka harus di beri layanan atau stimulasi yang khusus untuk bias meningkatkan pertumbuhan serta perkembangannya secara optimal pada masa ini.
Pada masa golden age ini anak di berikan stimulasi yang optimal oleh orang tua maupun guru salah satunya pada perkembangan fisik motorik halus anak. Menurut Beaty dalam (Nurwita, 2019) perkembangan motorik halus pada anak usia dini yaitu kemamapuan anak dalam menunjukkan dan menguasai gerakan gerakan otot dalam bentuk koordinasi, dapat melatih gerakan kecil secara keseluruhan, Motorik halus cenderung lebih menggunakan tangan serta jari jemari dalam melakukan kegiatan seperti memegang, menulis menggunakan jari jemarinya.
Puri Aquarisnawati, dkk (2011: 150) memaparkan bahwa kurangnya stimulasi atau kegiatan motorik halus akan mengakibatkan anak memiliki gangguan konsentrasi yang di akibatkan karena motorik halus anak belum matang. Indikator motorik halus berdasarkan tingkatan pencapaian perkembangan dalam Permendiknas No.58 tahun 2009 tentang kegiatan seperti menjiplak, menggunting, membentuk dengan plastisin, bermain balok, melipat, yang harus dilaksanakan dan di capai dalam rangka mengembangkan motorik halus anak.
Assesmen pada anak usia dini merupakan proses penilaian atau pengumpulan data tentang proses perkembangan belajar peserta didik melalui proses yang sistematis. Adapun proses pengumpulan datanya  di mulai dari pengumpulan data lalu dilanjutkan dengan penganalisaan data yang telah di dapat, lalu tafsirkan data yang sudah di analisa dan yang terakhir yaitu memberikan keputusan atau hasil dari data yang sudah di kumpulkan. Beberapa prinsip yang harus di perhatikan dalam assesmen perkembangan anak adalah assesmen harus melibatkan anak dan keluarga, harus adil bagi semua anak, harus bersifat autentik, harus menguntungkan anak dan meningkatkan pembelajaran anak, harus menggunakan berbgai sumber informasi.
Assesmen motorik halus adalah proses untuk mengukir kemampuan anak dalam menggunakan otot-otot halus dan koordinasi mata dan tangan, assesmen ini penting untuk menunjang perkembangan kognitif dan sosial emosional anak. Ada beberapa indikator perkembangan motorik halus anak antara lain : untuk sub komponen koordinasi mata dan tangan indikatornya yaitu menggunting berdasarkan pola dan bentuk, menggunting dan menempel gambar, mewarnai, membentuk plastisin, melipat origami, menggambar, dan meronce. Untuk sub komponen keletihan pergelangan tangan indikatornya yaitu : meremas dan menggenggam benda, menggerakkan pergelangan tangan, membuka dan menutup benda, menjiplak bentuk dengan menggunakan garis buntu, meniru bentuk tanpa garis bantu, dan menangkap serta melempar bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H