Mohon tunggu...
Mayamina Kamila
Mayamina Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 21107030014

It's only me

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Skizofrenia Paranoid, Khayalan yang Seakan Nyata

15 Juni 2022   23:35 Diperbarui: 15 Juni 2022   23:49 2019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skizofrenia paranoid

Mental illness atau yang dapat disebut juga dengan masalah kejiwaan merupakan hal yang kini sering di jumpai.

Hadirnya pandemi covid-19 membuat pemerintah menjadikannya sebagai hal yang paling utama untuk ditangani. Pemerintah berusaha sebaik mungkin untuk mengendalikan penyebaran virus ini, bersamaan dengan merebaknya kasus covid-19 di penjuru Indonesia mental illness menjadi turut berkembang sebagai akibat dari rasa cemas, takut, tertekan akibat isolasi, pembatasan fisik dan hubungan sosial, serta ketidakpastian yang seakan tanpa ujung.

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) pada tahun 2018 terdapat lebih dari 19 juta penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun yang mengalami gangguan mental emosional dan juga lebih dari 12 juta penduduk yang berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Sedangkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian masalah Kesehatan Jiwa dan Napza yaitu Dr. Celestinus Eigya Munthe menjelaskan bahwa 20 % dari penduduk Indonesia mengalami gangguan kejiwaan.

Tetapi amat disayangkan, di masa ini masih banyak yang acuh dengan adanya tanda gangguan dalam diri seseorang baik gejala yang tergolong ringan hingga gejala yang telah termasuk dalam kategori full blown. Orang yang tidak mengerti mengira bahwa orang yang memiliki gangguan sebagai orang yang berangai jahat, cuek, tidak tahu aturan atau bahkan ada yang dianggap memiliki kemampuan gaib.

Salah satu kasus mental illness yang cukup sering muncul adalah skizofrenia jenis skizofrenia paranoid. Skizofrenia adalah gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik atau kondisi ketika seseorang memiliki rasa takut dan curiga terhadap suatu khayalan yang nyata.

Contoh dari penanganan yang salah terhadap kasus skizofrenia ini adalah dipasung, tetapi hal tersebut sudah banyak berkurang karena telah tersedia pengobatan yang sudah lebih baik.

Skizofrenia adalah satu satu gangguan jiwa yang di kelompokan dalam penyakit psikosis. Psikosis sendiri merupakan suatu gangguan jiwa yang paling berat yang bisa dialami oleh manusia. Disebut berat karena dapat membuat manusia tidak bisa membedakan antara yang nyata dengan yang tidak nyata, hal yang termasuk dalam pikiran atau perasaan bukan suatu kenyataan. Psikosis dianggap berat karena dapat mengubah pikiran, perasaan, tingkah laku bahkan terkadang seseorang dapat terlihat 100 % menjadi orang yang berbeda.

Munculnya penyakit gangguan mental pada dasarnya disebabkan oleh gangguan tertentu, pun juga dengan penyakit skizofrenia ini.

Halusinasi Panca Indra

Manusia memiliki 5 panca indra yang masing-masing memiliki kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, apabila terdapat gangguan halusinasi dalam 5 indra ini yaitu pengelihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan perasa maka akan menimbulkan mental illness bagi penderitanya. Contohnya saja pada gangguan halusinasi pengelihatan atau yang disebut sebagai halusinasi visual ketika seseorang dapat melihat suatu hal yang tidak dapat dilihat oleh orang lain seperti ketika disekolah seorang siswa merasa melihat orang tuanya datang ke sekolah padahal dalam kenyataan orang tua anak tersebut tidak datang ke sekolah.

Gangguan pikiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun