Pada masa kini, kita takkan bisa jauh-jauh dengan yang namanya energi listrik. Saat bangun tidur sampai kita akan tidur bahkan saat tertidurpun kita memerlukan energi listrik. Lampu merupakan salah satu contoh penggunaan energi listrik yang paling umum digunakan setiap harinya. Menggunakan energi listrik setiap harinya membuat kita sebagai manusia menjadi ketergantungan terhadap energi listrik. Sifat ketergantungan itu membuat kebutuhan energi listrik  meningkat karena manusia menjadi boros akan energi listrik.
Setiap manusia pasti memerlukan energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang tidak terlepas dari barang yang digunakan oleh manusia setiap harinya. Umumnya pada alat elektronik yang digunakan manusia hampir seluruhnya memerlukan energi listrik. Apalagi di era sekarang yang semuanya serba canggih. Tapi, mengapa harus menggunakan energi listrik yang bahan bakunya tidak bisa diperbarui?
Energi listrik biasanya bersumber dari bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas bumi, dan batu bara. Ketiga bahan tersebut merupakan bahan yang tidak dapat diperbarui dalam waktu dekat. Butuh puluhan tahun untuk menghasilkan bahan tersebut. Jika kita tidak menghemat energi listrik dari sekarang, kemungkinan di masa yang akan datang kita tidak akan merasakan energi listrik lagi. Jadi, kita sepatutnya menimalisir penciptaan maupun penggunaan barang yang berenergi listrik.
Energi listrik mempunyai peran yang sangat tinggi dalam aktivitas manusia. Mulai aktivitas ringan sampai aktivitas berat manusia terdapat penggunaan listrik yang termasuk pemborosan energi listrik. Memasak dengan kompor listrik merupakan salah satu contoh aktivitas ringan yang dilakukan manusia. Sekarang, sebagian orang menggunakan kompor listrik sebagai peralihan dari kompor gas. Mereka meyakini dengan beralih menggunakan kompor listrik dapat mengurangi penggunaan gas bumi. Namun sebaliknya, menggunakan kompor listrik sama saja dengan menggunakan kompor gas yang akan mengurangi bahan bakar fosil.
Tidak hanya itu, motor dan mobil listrik juga menjadi salah satu pemborosan listrik yang terjadi saat ini. Di Indonesia sudah melakukan pendistribusian motor dan mobil listrik untuk dijual belikan. Sebagian orang yang membeli dan menggunakan motor atau mobil listrik berpendapat untuk mengurangi bahan bakar fosil yang digunakan dalam bahan baku bensin maupun solar dan dapat mengurangi polusi. Walaupun motor dan mobil listrik terdapat komponen baterai untuk menyimpan energi. Namun, energi tersebut juga berasal dari energi listrik yang bahan bakunya dari bahan bakar fosil.
Energi listrik juga bisa bersumber dari tenaga surya, air, angin, tapi masih minumum orang yang menggunakannya. Orang-orang masih banyak menggunakan energi listrik yang bersumber dari sejenis minyak bumi dan yang lainnya. Hal itu dapat disebabkan oleh beberapa masalah seperti pada energi listrik tenaga surya, alat yang digunakan terlihat rumit membuat orang-orang tidak tahu cara menerapkan serta menggunakannya. Dukungan pemerintah yang dilakukan dalam menerapkan energi listrik tenaga surya sudah dilakukan, namun belum maksimal. Pemerintah seharusnya memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka paham mengenai tenaga surya dan menerapakannya sehingga dukungan pemerintah terhadap energi listrik tenaga surya dapat berjalan secara maksimal.
Oleh karena itu, sifat ketergantungan energi listrik pada manusia masa kini membuat energi listrik meningkat karena pemborosan. Pemborosan tersebut dikarenakan setiap harinya manusia memerlukan energi listrik untuk beraktivitas. Peralihan kompor gas menjadi kompor listrik dan adanya motor maupun mobil listrik yang digunakan manusia juga mengakibatkan pemborosan energi listrik. Upaya dan solusi pemerintah untuk mengatasi hal ini sangat diperlukan agar di masa depan energi listrik masih dapat dirasakan. Salah satu upaya pemerintah yang harus dilakukan adalah melakukan sosialisasi tentang penghematan energi listrik serta meningkatkan sumber energi listrik yang berasal dari tenaga surya, air, dan angin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H