Mohon tunggu...
Maya Indriyatini
Maya Indriyatini Mohon Tunggu... -

I wanna be a good teacher | PKnH - UNY | Bekasi - Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Kebudayaan

31 Mei 2013   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:44 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut Kuntowijoyo (2006), pendidikan dan kebudayaan adalah dua hal yang tak terpisahkan. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan, sedangkan budaya adalah sebuah sistem yang mempunyai koherensi.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan salah satu upaya manusia yang dengan sadar dilakukan oleh manusia untuk mengembangkan manusia itu sendiri serta masyarakatnya. Sementara itu, kebudayaan adalah hasil akal budi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari juga memengaruhi perilaku manusia yang memiliki kebudayaan tersebut (kuliah sosio-antropologi).

Pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan nasional bangsa Indonesia. Sedangkan kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang berakar dari kebudayaan masing-masing daerah yang dimiliki oleh seluruh masyarakat. Menurut H. A. R Tilaar (2002), pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan nasional dengan demikian mempunyai dua fungsi yaitu memperkenalkan kepada peserta didik mengenai unsur-unsur kebudayaan nasional yang dapat memelihara dan mengembangkan identitas Indonesia dan memberi wahana komunikasi serta penguatan solidaritas nasional.

Salah satu cara agar kebudayaan nasional kita tetap terjaga, yaitu dengan adanya bahasa daerah di dalam kegiatan belajar mengajar melalui kurikulum muatan lokal. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional dan juga bahasa persatuan sudah digunakan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Di samping bahasa Indonesia, bangsa kita juga memiliki bahasa daerah. Menurut H. A. R Tilaar (2002), kedudukan bahasa daerah berperan dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional karena kebudayaan nasional berakar dari kebudayaan daerah. Bahasa daerah sebagai unsur kebudayaan nasional yang sangat berharga. Dengan semakin kuat kebudayaan daerah, maka kebudayaan nasional semakin kuat.

Dengan adanya keseimbangan bahasa nasional dan bahasa daerah dalam dunia pendidikan kita, dapat mewujudkan suatu pendidikan kebudayaan yang bersumber pada nilai-nilai bangsa Indonesia.

(Bersumber dari makalah Pendidikan Kebudayaan mata kuliah Sosio-Antropologi Pendidikan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun