Mohon tunggu...
maya biantari
maya biantari Mohon Tunggu... -

cool wise happy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demokrasi Pancasila Cacat Teori

21 Mei 2014   16:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:17 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Demokrasi merupakan ideologi yang dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia dari segala penjuru pulaunya. Dalam sistem demokrasi, seluruh warga negara memiliki kebebasan untuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Meskipun begitu tidak menjamin masyarakat Indonesia bisa memegang kekuasaan tertinggi atas bangsa. Demokrasi yang pada hakikatnya merupakan penyelenggaraan negara dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat itu mulai nampak penyalahgunaannya sejak lama.

Pada sistem demokrasi zaman yunani, rakyat memiliki kekuasaan penuh terhadap pemerintahan dan dapat menggulingkan penguasa tanpa harus melakukan revolusi terlebih dahulu. Namun dengan adanya kemajuan jaman terjadi perubahan, misalnya demokrasi di negara indonesia yang cenderung monarki, serta kurangnya kebebasan rakyat untuk bisa mengemukakan pendapatnya dalam sistem pemerintahan. Pemegang kekuasaan tertinggi saat ini bukanlah lagi oleh masayarakat Indonesia tetapi oleh para pemegang uang. Money politik telah menguasai jagad raya ini. Siapa yang memiliki uang bisa membeli kursi kekuasaan dan menjalankan permainan sesuai dengan yang dia inginkan. Tidak sedikit dari penguasa Indonesia menjadikan kursi pemerintahan sebagai lahan mengeruk rejeki tanpa memikirkan sosok-sosok yang dia rugikan. Kebijakan tidak lagi dibuat untuk kepentingan rakyat, melainkan hanya sebagai formalitas bagi kewajibannya. Sebagian kebijakan yang dibuat memang menyelesaikan masalah tapi hanya sesaat dan kurang merata malah biasanya menimbulkan masalah baru. Obralan janji yang diberikan saat kampanye memang menyilaukan mata rakyat namun pada kenyataannya tidak serta merta memperlihatkan perubahan berarti.

Secara teoritis demokrasi yang dianut oleh bangsa indonesia adalah Demokrasi Pancasila. Sistem Demokrasi Pancasila berpedoman pada nilai-nilai historis dalam Pancasila sebagai ideologi negara. Dalam kandungan nilai Pancasila diimplementasikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan demokrasi negara ini. Demokrasi Pancasila seharusnya mengutamakan musyawarah yang mufakat dari setiap warga negaranya. Hal ini yang membedakan dengan pelaksanaan demokrasi negara-negara lain. Selain itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Demokrasi Pancasila dapat menyatukan semua perbedaan yang ada di negara indonesia, sesuai dengan semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki arti “berbeda namun tetap satu jua”. Ungkapan ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi warga negara kepulauan Indonesia yakni, meskipun berdiri diatas banyak perbedaan, namun tetap berpegang teguh pada satu pijakan yakni negara Indonesia.

Keberhasilan dari penerapan demokrasi Pancasila adalah kerja sama antara pemerintah dan semua anggota masyarakat Indonesia yang harus ikut serta secara bersama dan gotong royong  supaya pelaksanaan demokrasi Pancasila tidak cacat secara teori. Semua lapisan masyarakat harus saling menjaga dan menghargai serta lebih penting lagi untuk menjamin terpenuhinya hak asasi dari setiap warga negara. Hak asasi tersebut bersifat mutlak dan diberikan oleh Tuhan ketika seseorang lahir sampai orang tersebut mat, sehingga hak asasi tersebut wajib dijunjung tinggi oleh negara tanpa adanya diskriminasi. Selain itu penerapan teori harus sesuai dengan kehendak rakyat. Wakil yang dipilih oleh rakyat harus bekerja dengan baik sesuai dengan kewajibannya karena mereka mengemban amanah rakyat untuk negara sesuai dengan nilai Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun