Mohon tunggu...
Maya Fadhila
Maya Fadhila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya, dan Saya mempunyai Hobi Membaca.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tren dan Inovasi Terkini dalam Konseling Terapeutik untuk Pemulihan Trauma

2 Agustus 2024   15:25 Diperbarui: 2 Agustus 2024   19:15 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kemajuan teknologi informasi saat ini terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman. Setiap orang mau tidak mau harus siap menghadapi segala perubahan yang terjadi dengan adanya kemajuan tersebut. Dalam dunia yang terus berubah, Program Studi Bimbingan dan Konseling terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan yang berkembang dalam mendukung kesehatan mental.

Tujuan saya menulis artikel ini untuk memberi informasi kepada pembaca tentang Inovasi dan Tren Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Digital.

Seperti yang kita tau dalam era digital teknologi telah menjadi alat yang tak tergantikan. Berikut beberapa Inovasi dan Tren Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Digital. ( Dalam BK FKIP UNCEN. Com - https://www.bk.fkip.uncen.ac.id/mendukung-kesehatan-mental-inovasi-terkini-dari-program-studi-bimbingan-dan-konseling/)

  • Integrasi Teknologi dalam Konseling Online

Salah satu inovasi utama dalam bidang ini adalah penggunaan teknologi untuk menyediakan layanan konseling secara online. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling kini dilatih dalam memberikan konseling melalui platform digital, memungkinkan akses lebih mudah bagi individu yang membutuhkan bantuan, terutama dalam situasi jarak jauh atau keterbatasan fisik.

  • Pemberian Edukasi Kesehatan Mental

Salah satu inovasi dalam bidang ini adalah edukasi kesehatan mental dalam kurikulum mereka. Ini mencakup pemahaman tentang berbagai gangguan mental, strategi pencegahan, dan penanganan krisis. Hal ini membantu lulusan untuk menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental.

  • Aplikasi Mobile untuk Bimbingan Karir

Aplikasi mobile untuk bimbingan karir dapat membantu untuk mengeksplorasi berbagai pilihan karir. Kita dapat mencari informasi tentang berbagai profesi, termasuk deskripsi pekerjaan, peluang karir, gaji rata-rata, dan keterampilan yang dibutuhkan.

  • Tren teknologi dalam konseling bisa dimanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh via online (daring). Teknologi mempermudah unjuk kerja guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor untuk tetap bisa melaksanakan pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Terapeutik?

Komunikasi Terapeutik merupakan proses untuk menciptakan hubungan antara konselor dengan konseli, untuk mengenal kebutuhan konseli dan menentukan rencana tindakan serta kerja sama dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Dikutip dari pernyataan Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si dalam Dibikon Semarak BK 2024 Komunikasi Terapeutik juga memiliki tujuan yaitu:

  • Relasi diri, penerimaan diri dan rasa hormat pada diri sendiri.
  • Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi.
  • Peningkatan fungsi dan kemampuan yang memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis.

Ada pun pembentukan komunikasi Terapeutik mencakup:

  • Belajar menajdi pendengar aktif.
  • Memahami perasaan.
  • Merefleksi perasaan.

Sama dengan judul di atas yang juga membahas tentang Komunikasi Terapeutik untuk Pemulihan Trauma. Pasti setiap orang memiliki Traumanya masing-masing, faktor yang memicu adanya Trauma seperti kekerasan, pelecehan, takut akan beberapa hal, dll.

Dengan adanya konselor memiliki peran penting dalam membantu pemulihan dari trauma. konselor dapat membantu kita untuk mengekspresikan perasaan, memahami dan menyelesaikan trauma, mengatasi konsekuensi trauma, dan membangun kembali hubungan.

Suryani,  2005  :  15 menyimpulkan pendekatan  konseling yang  memungkinkan klien  menemukan  siapa  dirinya  merupakan fokus   dari   komunikasi   terapeutik. Jadi komunikasi  terapeutik  adalah  komunikasi yang dirancang untuk tujuan terapi.

Prof. Dr. Mochamad Nursalim, M.Si juga menjelaskan dalam Dibikon Semarak BK 2024 Komunikasi Terapeutik memiliki beberapa tahapan, seperti:

  • Hadir dalam percakapan: terlibatnya aspek fisik, mental, intelektual individu.
  • Mendengarkan aktif: melibatkan perasaan dan hati.
  • Empati: kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oraang lain (pemberi pesan) berdasar perspektif pemberi pesan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun