Magelang. Salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang namanya tak asing untuk para wisatawan. Tentu saja. Sebuah situs bersejarah sepanjang masa dan mendunia ada di kabupaten ini. Candi Borobudur. Meski tak lagi berada dalam daftar keajaiban dunia, namun pesonanya tak lekang oleh zaman.
Sebagai candi budha terbesar di dunia, Candi Borobudur ramai dikunjungi turis manca maupun turis lokal. Namun Candi Borobudur bukanlah satu-satunya candi yang ada di kabupaten ini. Terdapat candi lain seperti Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Asu, Candi Umbul, Candi Pendem, Candi Gunungsari, dll.
Ramainya turis yang berkunjung ke suatu tempat wisata menciptakan peluang bagi para pelaku usaha seperti jasa pemandu wisata, pengusaha kuliner, penginapan, biro perjalanan, dan tak ketinggalan para pengrajin.
Para pengrajin berbondong-bondong memproduksi kerajinan lokal yang dijual di kawasan wisata. Sama halnya dengan kawasan Candi Borobudur. Apalagi candi ini merupakan wisata kelas dunia yang berperan penting dalam munculnya banyak potensi usaha di kabupaten Magelang.
Suatu tempat wisata memang menarik para wisatawan untuk berkunjung. Para wisatawan menarik para penduduk untuk berkarya dan berusaha. Namun bukan sembarang usaha jika membahas tentang kabupaten Magelang.
Melihat dari banyaknya candi yang ada di kabupaten ini, membuktikan bahwa wilayah ini memiliki sejarah panjang. Tak heran jika di wilayah ini terdapat banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai pengrajin. Sebut saja pengrajin bambu, pengrajin gerabah, dan pemahat batu. Bukan tanpa alasan mereka menekuni bidang ini.
Tradisi dan kemampuan dari leluhur sejak berdirinya candi Borobudur diturunkan dari generasi ke generasi. Para pengrajin menekuni pekerjaan mereka bahkan sebelum para wisatawan datang. Jadi dapat disimpulkan kabupaten Magelang memiliki potensi usaha yang sangat besar secara intern yaitu dengan latar belakang sejarah, budaya, maupun ekstern yaitu pengaruh sosial dan wisata.
Di suatu kawasan bernama Prumpung yang berada di kecamatan Muntilan, terdapat sentra kerajinan batu alam yang telah ada sejak lama. Berbagai jenis kerajinan yang terbuat dari batuan alam yang berasal dari Gunung Merapi dihasilkan disana. Peralatan dapur, dekorasi rumah dan taman, stupa, relief, miniatur candi, dan berbagai jenis bentuk patung.
Kualitas kerajinan yang mereka hasilkan tak perlu diragukan lagi. Pemasarannya pun bukan hanya dalam negeri saja namun hingga diekspor keluar negeri. Hal ini membuktikan bahwa potensi usaha seni memahat batu sangat besar karena peminatnya bukan hanya warga lokal saja.
Selain kerajinan batu di Prumpung, di sekitar Candi Borobudur sendiri, terdapat banyak pengrajin gerabah. Para pengrajin tinggal di desa-desa yang kemudian banyak dikunjungi para wisatawan yang ingin melihat proses pembuatan kerajinan secara langsung.
Desa-desa tersebut selanjutnya dijadikan desa wisata di sekitar candi. Para pengunjung dapat belajar membuat kerajinan gerabah dan membeli kerajinan sebagai oleh-oleh.