Medan (31/3/2019). Global Vibe Inspiration (GVI) kembali adakan seminar dan pelatihan bahasa Inggris massal untuk mahasiswa se-kota Medan di Amaliun Convention Hall, Jalan Amaliun, Medan.
Universitas dilangsir sebagai penyumbang pengangguran nomor satu di Indonesia. Lebih dari 50 persen lulusan sarjana terdata sebagai pengangguran pada satu sampai tiga tahun pertama setelah tamat. Jika dibandingkan dengan lulusan SMK, maka persentasi pengangguran jauh lebih besar di jenjang sarjana dan diploma.Â
Hal tersebut disinyalir karena para lulusan universitas kebanyakan "memilih-milih" Â pekerjaan yang hanya mereka inginkan. Kebanyakan daripada mereka menginginkan pekerjaan dengan prospek kerja yang baik, perusahaan yang besar serta penghasilan atau gaji yang tinggi.Â
Selain karena gengsi, juga karena merasa diri mereka lebih layak untuk bekerja di pekerjaan yang mereka inginkan. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang rela tidak bekerja sama sekali apabila tidak mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.Â
Alhasil, sebagian dari mereka yang berasal dari golongan keluarga yang mampu, memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang magister (S2) dengan harapan akan mendapatkan kualifikasi lebih untuk memperoleh pekerjaan yang mereka inginkan kelak ketika tamat. Namun realita dilapangan berbeda, mereka yang merupakan tamatan S2 mentah tanpa memiliki pengalaman tract records pekerjaan sebelumnya juga tidak akan berpengaruh besar.
Beberapa hal yang harus dimiliki oleh para lulusan sarjana di Indonesia untuk sukses adalah Skills, Attitude, Competences and Relation. Salah satu skill dan kompetensinya adalah kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dan dunia. Kebanyakan lulusan yang gagal memperoleh pekerjaan yang diinginkan salah satunya disebabkan tidak mampu berbahasa Inggris secara aktif maupun pasif.Â
Dan apabila dilihat dari kebutuhan dunia kerja perusahaan-perusahaan besar cenderung bergerak secara internasional dan global dalam kerjasama dan ekspansinya. Oleh sebab itu banyak perusahaan ataupun dalam bidang pemerintahan selalu meminta persyaratan para kandidat untuk menyertai kemampuan bahasa Inggris seperti test TOEFL, IELTS, dll dalam tahapan lamaran dan juga test interview berbahasa Inggris pada saat rekrutmen. Alhasil, kebanyakan yang gagal baik sebelum dan setelah mencoba. (Ujar Ilham Saheri ketika diwawancarai seusai acara pelatihan Bahasa Inggris Global Vibe Inspiration).
Dalam rangka memberikan kesadaran akan hal tersebut dan mempersiapkan mahasiswa untuk sukses setelah tamat, Global Vibe Inspiration mengadakan seminar dan pelatihan Bahasa Inggris massal yang disisipkan dengan pembelajaran pengembangan diri di dalamnya.
Mr. Ilham Saheri, yang sampai saat ini rutin melatih dan memotivasi ribuan pelajar dan mahasiswa di Indonesia setiap bulannya menyampaikan beberapa poin penting yang harus dilakukan para mahasiswa jika ingin menguasai bahasa Inggris, diantaranya: (1). Luangkan waktu total 1000 jam untuk menguasai Bahasa Inggris, (2). Ubah pola fikir negatif tentang bahasa Inggris menjadi positif, (3). Latih otak untuk berfikir dalam bahasa Inggris, serta (4). Manfaatkan teknologi dan hobi seperti internet, smartphones, social media, film, musik dan games untuk belajar bahasa Inggris setiap harinya.
(Elfia Nurjana) Mahasiswa UNIMED selaku peserta mengatakan: "Selama ini saya benci Bahasa Inggris dan cenderung menghindarinya, malah milih jurusan yang kalau bisa gak ada Bahasa Inggrisnya, ehh malah jumpa lagi.Â
Lalu saya putuskan ikuti training Bahasa Inggris dari GVI dengan teman-teman. Ternyata selama ini saya salah. Bahasa Inggris itu bukan cuma untuk dipelajari agar pandai, tapi harus dipakai sehari-hari. Saya jadi paham cara belajar bahasa Inggris secara bertahap mulai dari mengubah fikiran benci jadi suka, dan emang very easy."Â Ungkapnya senang.