Mohon tunggu...
Maya Selawati Dewi
Maya Selawati Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Grafika Penerbitan, Program Studi Jurnalistik/Penerbitan

Teruslah Bergerak, Berdampak, dan Menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kamu Tidak Bisa Membuat Semua Orang Senang

1 Mei 2020   16:54 Diperbarui: 1 Mei 2020   16:52 1741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah mencoba melakukan hal positif, mencoba melakukan yang terbaik, tapi masih ada saja yang tidak menyukainya. Pernah ngga kamu merasakan hal seperti itu? Pasti sering ya, saya pun begitu.

Tapi guys, hidup ini bukan hanya soal membuat semua orang menyukaimu, mengidolakanmu, menyanjungmu, dan tergila-gila padamu. Ada yang jauh lebih penting dari itu, yaitu kebahagiaanmu. Beberapa orang mungkin terlalu sibuk untuk membuat orang lain senang, sampai lupa caranya bahagia, lupa caranya tertawa dan menikmati hidupnya. Beberapa orang juga terlalu sibuk untuk membuat semua orang senang, hingga lupa caranya mengejar mimpi dan merangkai masa depannya.

Memang tidak ada salahnya membuat orang lain bahagia. Bahkan dianggap sebuah kebaikan jika kita bisa melakukannya. Tapi ingatlah, tidak semua orang bisa menyukai kita. Akan selalu ada cela dari apa yang kita lakukan, yang membuat orang lain tidak senang kepada kita. Semakin tinggi pohon, akan semakin tinggi pula angin yang menerpanya bukan? Setiap kita melakukan hal baik sekecil apapun itu, akan selalu ada orang yang tidak menyukainya. Lalu apalagi yang perlu dirisaukan? Just do your best! As long as it is positive you dont need to be worry. 

Yang harus kita lakukan adalah fokus. Fokus akan tujuan kita, fokus akan kebaikan yang akan kita tebar, dan fokus akan dampak baik yang akan kita timbulkan. Tidak perlu memikirkan apakah perbuatan ini disenangi semua orang atau tidak. Karena mustahil hal itu akan terjadi. Coba ingat-ingat lagi, sudah berapa banyak hal baik yang kamu lewatkan hanya karena memikirikan reaksi yang akan ditimbulkan orang lain terhadap hal baik itu sendiri. Banyak bukan?

Contohnya...

  • Lagi di masjid bareng teman-teman, terus kamu lihat kotak amal. Yang tadinya mau amal dengan menyisihkan sebagian uang saku, akhirnya ngga jadi deh. Karena takut dikira riya sama teman kamu.
  • Lagi ada di seminar, ada pertanyaan yang mengganjal dan ingin ditanyakan. Tapi liat penonton yang begitu banyak, ngga jadi tanya deh. Minder, takut pertanyaannya ga bermutu.
  • Lagi di kelas, dosen melontarkan pertanyaan. Kamu tahu jawabannya, tapi ngga berani jawab karena takut dikira caper.
  • Mau ikut lomba sana-sini buat upgrade kemampuan diri tapi ngga jadi karena takut dikira ambis.

Nah, diatas itu contoh hal-hal yang sebenernya positif tapi ngga jadi kamu lakukan karena masih memedulikan pendapat orang.

"Kira-kira orang lain suka ngga yaa kalau aku melakukan itu?" 

Hidup kita itu ya kita yang menjalani, bukan mereka. Cukup lakukan apa yang terbaik, apa yang bisa membuat kita lebih maju, dan apa yang bisa membuat kita sukses di masa mendatang. Meskipun itu hal kecil. Cause every big step start with an inch kan? Setiap langkah besar dimulai dari satu inci. Jadi teruslah lakukan hal kecil yang kita sukai, hal kecil yang positif, dan hal kecil yang disebut passion.

Tapi bukan berarti kita menutup telinga dan mengabaikan saran serta nasihat positif dari orang lain yaa. Tetap dengarkan apa yang baik dan acuhkan apa yang tidak baik. Jangan sampai kita anti saran dan kritik. Karena bagaimanapun saran dan kritik  yang positif  juga akan membangun kepribadian kita menjadi lebih baik. Pandailah dalam memilah saran dan kritik. Jangan biarkan pikirian kita hanyut dalam saran dan kritik yang destruktif.

Bicara soal tulisan saya kali ini, teringat cuplikan quotes yang di-tweet-kan oleh penyanyi terkenal internasional, Ed Sheeran.

"I can't tell you the key to success but the key to failure is trying to please everyone" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun