Mohon tunggu...
mayaamelyabima
mayaamelyabima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi ITB AHMAD DAHLAN JAKARTA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tren Terbaru Dalam Akuntansi Syariah

7 Januari 2025   21:27 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:03 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akuntansi syariah terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penerapan prinsip syariah dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi. Perubahan yang terjadi dalam sistem keuangan global memengaruhi berbagai sektor, termasuk akuntansi, yang harus menyesuaikan diri dengan dinamika kebutuhan umat Muslim. Adopsi prinsip-prinsip syariah dalam akuntansi menjadi kebutuhan mendesak untuk menciptakan sistem keuangan yang adil, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Keberadaan lembaga keuangan berbasis syariah mendorong permintaan terhadap tenaga profesional yang mampu mengelola laporan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Standar akuntansi syariah seperti yang dirumuskan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) memberikan kerangka kerja yang jelas bagi para akuntan dalam menjalankan tugasnya. Implementasi standar ini membutuhkan pemahaman mendalam mengenai akad-akad syariah, seperti murabahah, ijarah, dan mudharabah, yang memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan transaksi konvensional.
Digitalisasi menjadi tren utama yang memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk akuntansi syariah, yang mulai mengadopsi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi. Teknologi ini memungkinkan pencatatan transaksi yang lebih efisien sekaligus meminimalkan potensi kesalahan manusia dalam proses akuntansi. Digitalisasi juga mendukung pengelolaan data yang lebih baik, memudahkan audit, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi keuangan syariah. Perubahan tersebut tidak hanya berdampak pada aspek teknis tetapi juga membawa implikasi strategis terhadap bagaimana lembaga keuangan syariah beroperasi.
Tantangan dalam penerapan akuntansi syariah tidak hanya berasal dari aspek teknis tetapi juga menyangkut kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan terhadap pentingnya prinsip syariah dalam ekonomi. Banyak lembaga keuangan yang masih menghadapi kendala dalam mengadopsi standar akuntansi syariah akibat keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten di bidang ini. Pendidikan dan pelatihan menjadi elemen penting untuk meningkatkan kapasitas para profesional di sektor ini. Kurangnya harmonisasi antara standar lokal dan internasional juga menjadi isu yang sering dihadapi oleh lembaga keuangan syariah. Peran akuntansi syariah menjadi semakin signifikan di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, krisis ekonomi, dan ketidakstabilan geopolitik. Sistem akuntansi berbasis syariah menawarkan solusi yang berorientasi pada keadilan sosial dan keseimbangan lingkungan. Prinsip-prinsip syariah yang melarang riba, gharar, dan maysir dapat menjadi panduan dalam menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dalam jangka panjang, akuntansi syariah berpotensi untuk menjadi model sistem keuangan yang lebih adil dan stabil.

Pembahasan

Peningkatan Peran Teknologi dalam Akuntansi Syariah
Teknologi memainkan peran yang semakin penting dalam pengembangan akuntansi syariah modern. Penerapan teknologi blockchain untuk transparansi keuangan mulai diadopsi oleh berbagai institusi keuangan syariah. Blockchain memberikan solusi terhadap masalah kepercayaan dalam pelaporan keuangan dengan menyediakan catatan transaksi yang tidak dapat diubah. Sistem berbasis teknologi ini juga memungkinkan audit yang lebih efisien dan mengurangi potensi manipulasi data keuangan. Keandalan dan akurasi data semakin meningkat berkat algoritma yang dirancang untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah. Perusahaan fintech syariah memanfaatkan teknologi ini untuk menawarkan produk dan layanan berbasis syariah yang lebih inovatif.
Digitalisasi dalam pengelolaan zakat dan wakaf menjadi tren lain yang signifikan. Aplikasi berbasis digital membantu proses distribusi dana zakat menjadi lebih transparan dan tepat sasaran. Sistem ini memungkinkan donatur memantau langsung penggunaan dana yang telah disalurkan. Digitalisasi juga mendorong efisiensi dalam pengumpulan dan pelaporan dana sosial berbasis syariah. Dengan proses yang lebih efisien, institusi keuangan syariah dapat fokus pada pengembangan produk dan layanan keuangan berbasis syariah.Kepatuhan terhadap prinsip syariah menjadi fondasi utama dalam praktik akuntansi syariah. Standar akuntansi syariah internasional seperti AAOIFI terus dikembangkan untuk mengakomodasi kompleksitas transaksi keuangan modern. Peran Dewan Syariah dalam institusi keuangan syariah menjadi semakin signifikan dalam memastikan kesesuaian laporan keuangan. Transparansi dalam pelaporan keuangan berbasis syariah memerlukan kerangka kerja yang ketat dan pengawasan yang efektif. Sistem pengendalian internal yang berbasis syariah juga harus diperkuat untuk meminimalkan risiko ketidaksesuaian. Institusi keuangan syariah berupaya menciptakan keselarasan antara tujuan bisnis dan nilai-nilai syariah.
Integrasi prinsip syariah ke dalam akuntansi modern memerlukan pendekatan yang holistik. Institusi keuangan syariah harus mampu menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan kepatuhan terhadap hukum syariah. Pelatihan dan sertifikasi bagi profesional akuntansi syariah menjadi kebutuhan mendesak untuk memastikan kompetensi dan pemahaman yang mendalam. Penguatan prinsip syariah menjadi salah satu tantangan utama dalam modernisasi akuntansi syariah.
Akuntansi syariah juga berperan dalam mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Sistem akuntansi berbasis syariah dirancang untuk mendorong pemerataan distribusi kekayaan melalui mekanisme seperti zakat, infak, dan wakaf. Kepatuhan terhadap prinsip syariah mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana sosial. Konsep bagi hasil dalam keuangan syariah mencerminkan nilai-nilai keadilan yang menjadi inti dari prinsip syariah. Institusi keuangan syariah harus mampu menjawab tantangan ini dengan tetap menjaga keseimbangan antara profitabilitas dan tanggung jawab sosial. Peran akuntansi syariah dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan semakin diakui secara global. Tren ini mencerminkan relevansi akuntansi syariah dalam menjawab kebutuhan masyarakat modern.
Kepatuhan syariah dalam akuntansi modern juga memengaruhi cara pandang investor terhadap institusi keuangan syariah. Laporan keuangan berbasis syariah dianggap lebih etis dan dapat dipercaya karena berlandaskan prinsip kejujuran dan transparansi. Prinsip ini memberikan nilai tambah bagi institusi keuangan syariah dalam menarik minat investor global. Pelaporan keuangan yang berbasis syariah juga membantu menciptakan kepercayaan di antara para pemangku kepentingan.  Tren ini mendorong institusi keuangan syariah untuk terus meningkatkan kualitas pelaporan dan tata kelola keuangannya.
Penutup
Perkembangan akuntansi syariah menunjukkan tren yang mengintegrasikan teknologi modern dan penguatan prinsip kepatuhan syariah. Penerapan teknologi seperti blockchain, automasi, dan digitalisasi dalam proses keuangan telah memberikan dampak signifikan terhadap transparansi, efisiensi, dan akurasi pelaporan keuangan. Digitalisasi dalam pengelolaan dana sosial seperti zakat dan wakaf semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi keuangan syariah. Implementasi teknologi modern tidak hanya mendukung operasional yang lebih efisien tetapi juga memperkuat nilai-nilai syariah dalam setiap transaksi.
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, D., Bayinah, A. N., Mardian, S., & Rianti, F. (2022). Tren Dan Dinamika Penelitian Akuntansi Syariah Di Indonesia: Analisis Bibliometrik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, 10(1, April), 89-98.
Fauziyah, N., & Wulandari, A. S. (2024). Pemetaan Tren Penelitian Sharia Compliance Pada Lembaga Keuangan Syariah: Studi Bibliometrik Vosviewer. Jaksya: Jurnal Akuntansi Syariah, 2(2), 62-75.
Rahmawati, Y. (2022). Akuntansi Syariah di Indonesia dalam Era Digital. Indonesian Journal of Islamic Economics and Finance, 2(1), 1-12.
Rifqi, M. A., & Latifah, E. (2023). PENERAPAN TEKNOLOGI DALAM PENINGKATAN AKUNTANSI SYARIAH. JIAR: Journal Of International Accounting Research, 2(01), 63-73.
Yuni, I. D., Insani, F., & Nurlaila, N. (2023). Pentingnya Akuntansi Syariah Di Era Modern. Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah (AKSY), 5(2), 19-36.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun