Saya Maya Adelya Baroh denga NIM 2210308009 dari Institut Agama Islam Tazkia Fakultas Tarbiyah Semester 3
Membuat artikel ini dengan tujuan  untuk memenuhi tugas UTS dari mata kuliah produksi, distribusi dan konsumsiÂ
dengan dosen pembimbing Dr. Achmad Firdaus, M.Si
 Di dalam aktifitas ekonomi faktor produksi, distribusi dan konsumsi adalah aktifitas yang sangat penting. Bahkan ketiganya merupakan unsur utama dalam kegiatan ekonomi. Tujuan dari produksi adalah membuat barang-barang yang dibutuhkan oleh manusia. Sedangkan distribusi adalah usaha untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen, dan konsumsi adalah pemakaian atau proses menghabisan nilai guna dari suatu barang atau jasa. Agama Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur berbagai aspek yang ada di dalam kehidupan kita terutama dalam aspek ekonomi seperti produksi, distribusi dan konsumsi.
Ekonomi islam bukanlah kebiasaan yang dibuat oleh manusia melainkan nilai-nilai yang bersumberkan kepada Al-Qur'an dan Hadits yang berasal dari Allah SWT. Dan Rasulullah SAW. Sebenarnya unsur kegiatan dalam ekonomi islam tidak ada perbedaannya, namun nilai-nilai yang ada didalamnya berbeda dengan nilai-nilai dalam ekonomi konvensional. Sebagaimana dalam perspektif Islam, ekonomi Islam bertujuan untuk memperoleh kebahagian dunia dan akhirat, sedangkan ekonomi konvensional berorientasi untuk dunia semata. Maka disinilah nilai-nilai produksi, distribusi, dan konsumsi dalam pandangan Islam sangat berbeda dengan ekonomi konvensional.
Jadi produksi adalah setiap bentuk aktivitas yang dilakukan manusia dengan cara mengeksplorasi sumber-sumber ekonomi yang disediakan oleh Allah SWT. Untuk meciptakan suatu barang dan jasa yang digunakan tidak hanya untuk kebutuhan fisik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan non fisik, dalam artian yang lain produksi dimaksudkan untuk mencapai maslahah bukan hanya menciptakan materi. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi produksi adalah alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Didalam Islam ada prinsip-prinsip produksi, dimana prinsip-prinsip tersebut adalah pedoman yang harus diperhatikan, ditaati, dan dilakukan ketika akan berproduksi. Prinsip-prinsip produksi dalam Islam diantaranya sebagai berikut :
- Berproduksi dalam lingkaran halal
- Keadilan dalam berproduksi
- Seluruh kegiatan produksi berdasarkan pada nilai moral dan teknikal yang Islami
- Kegiatan produksi harus memperhatikan aspek sosial kemasyarakatan
- Permasalahan ekonomi muncul bukan saja karena kelangkaan tetapi lebih kompleks
Distribusi dalam Islam adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dari para pemakai. Saluran distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran dalam berbagai aspek barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen. Faktor-faktor yang memengaruhi distribusi adalah pasar, barang, perusahaan, dan kebiasaan dalam pembelian. Dengan demikian Islam telah menetapkan prinsip dalam distribusi adalah peningkatan dan pembagian bagi hasil kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan. Dengan begitu kekayaan yang ada dapat melimpah secara merata dan tidak hanya beredar diantara golongan tertentu saja. Prinsip distribusi dalam pandangan Islam adalah sebagai berikut :
- Tetap mengutamakan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat
- Antara dua penyelenggara muamalat tetap ada keadilan dan harus tetap ada kebebasan ijab Kabul dalam akad-akad
- Tetap berpengaruhnya rasa cinta dan lemah lembut atau atas dasar saling suka sama suka
- Jelas dan jauh dari perselisihan
Adapun konsumsi di dalam Islam adalah memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani sehingga mampu memaksimalkan fungsi kemanusiaan sebagai hamba Allah SWT. Untuk mendapatkan kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sehingga faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi pada setiap individu adalah besarnya pendapatan, tingkat harga, tingkat bunga, sosial ekonomi, dan selera. Menurut Abdul Mannan Islam memiliki prinsip-prinsip konsumsi sebagai berikut :
- Prinsip keadilan
- Prinsip kebersihan
- Prinsip kesederhanaan
- Prinsip kemurahan hati
- Prinsip moralitas
Dari ulasan diatas kita dapat mengetahui bahwa kegiatan ekonomi islam tidak ada bedanya dengan ekonomi konvensional. Unsurnya sama yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Hanya saja dalam Islam ada ketentuan-ketentuan khusus yang akan membedakan dengan praktik ekonomi konvensional. Dalam konteks kegiatan ekonomi ini, Islam memiliki nilai-nilai khusus yang diatur dalam Al-Qur'an dan Hadits.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H