Mohon tunggu...
Mayanti Mahdarsari
Mayanti Mahdarsari Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pascasarjana Fakutas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggunaan Teknologi Personal Digital Assistant (PDA) Pada Proses Keperawatan

12 Desember 2012   00:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:49 2622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penggunaan Teknologi Personal Digital Assistant (PDA) Pada Proses Keperawatan Khususnya Pendokumentasian Keperawatan di Rumah Sakit

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi turut juga membawa perubahan dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. rumah sakit sebagai institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan mutu Pelaynannya. Salah satunya dengan penggunaan PDA pada proses pendokumentasian keperawatan. Dengan sistem ini perawat lebih dapat menghemat waktu dan perawat akan lebih sering berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang terkomputerisasi menggunakan PDA ini pencatatan dapat dilakukan akurat dan lengkap. Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah prasyarat dalam melaksanakan perawatan yang baik dan untuk efesiensi dari kerjasama dan komunikasi antar profesi kesehatan dalam pelayanan kesehatan professional. namun penggunaan PDA juga mempunyai kekurangan diantaranya ketidaksiapan pengguna (perawat) dalam operasionalnya,hambatan yang berhubungan dengan perangkat itu sendiri, minimnya penggunaan teknologi kesehatan dalam mengelola informasi kesehatan dan juga keterbatasan dalam hal pendanaan karena penerapan sistem informasi berbasis PDA membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Kata Kunci : Rumah sakit, Keperawatan, Pendokumentasian,Teknologi PDA

1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaannya, tidak hanya dalam pekerjaan saja tetapi dalam segala aspek kehidupan manusia. Demikian juga halnya dengan rumah sakit, dimana sebuah rumah sakit memiliki lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit.

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya serta harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Sistem informasi rumah sakit sangat dibutuhkan agar rumah sakit dapat meningkatkan pelayanannya pada masyarakat dan meningkatkan kinerja di dalam manajemen rumah sakit itu sendiri.

Keperawatan adalah komponen utama dalam sistim pelayanan kesehatan (rumah sakit), dan perawat merupakan kelompok pekerja yang paling besar dalam sistim tersebut karena itu keperawatan merupakan bagian penting dalam sistim pelayanan kesehatan sehingga perawat di tuntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat. Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pemberi asuhan pelayanan kesehatanmempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi. Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan masih dilakukan dengan cara manual dan konvensional serta belum disertai dengan sistem /perangkat tekhonolgi yang memadai. Dalam hal ini, perawat mempunyai potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian dalam praktek, belum lagi beban kerja perawat yang begitu besar membuat proses pendokumentasian sering sekali terlupakan dan proses pendokumentasian secara manual sering sekali memakan waktu yang banyak.

Menurut Anne (2010), Dokumentasi keperawatan yang akurat dan lengkap merupakan sesuatu yang penting. ketika berhadapan dengan pembayaran dan kwalitas pelayanan menuliskan bahwa perawat merasakan bahwa dokumentasi tertulis mereka tidak dihargai. termasuk komunikasi verbal dengan profesi lain. karena komunikasi lisan yang tidak tertulis pada dokumentasi juga tidak dibayar. Alasan yang lain terhadap pentingnya dokumentasi ilmu perawatan yang akurat dan lengkap adalah berkaitan dengan urusan pengadilan. perawat yang menyatakan alasan terhadap dokumentasi yang kurang akurat dan kurang lengkap dihubungkan dengan permasalahan seperti kekurangan staf, sensus yang tinggi, lembur kerja, dan juga kurangya pengetahuan tentang apa yang dituliskan dalam dokumentasi.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang saat ini memungkinkan perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.Namun kondisi pesatnya kemajuan teknologi saat ini sepertinya belum didukung dengan kesiapan pelayanan kesehatan, salah satunya dalam memenuhi ketersediaan alat dokumentasi yang cepat dan modern dipelayanan kesehatan, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini di Indonesia belum secara luas dimanfaatkan dengan baik oleh perawat khususnya di pelayanan rumah sakit, terutama pelayanan keperawatan.

2. KAJIAN LITERATUR

2.1. Pengertian Dokumentasi Keperawatan

Menurut Potter (2005) dokumentasi sebagai segala sesuatu yang tercetak atau tertulis yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang berwenang. Dokumentasi keperawatan juga merupakan salah satu bentuk upaya membina dan mempertahankan akontabilitas perawat dan keperawatan. Pelaksanaan dokumentasi proses keperawatan juga sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui, memantau dan menyimpulkan suatu pelayanan asuhan keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit. Dokumentasi keperawatan yang lengkap adalah prasyarat dalam melaksanakan perawatan yang baik dan untuk efesiensi dari kerjasama dan komunikasi antar profesi kesehatan dalam pelayanan kesehatan professional. Dokumentasi keperawatan yang lengkap dan akurat akan memudahkan disiplin ilmu lain untuk menggunakan informasi di dalamnya. Dokumentasi diperlukan untuk memudahkan alur dan koordinasi dalam perawatan pasien

2.2. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer.

Pengertian computerized nursing documentation adalah suatu modul keperawatan yang dikombinasikan dengan sistem komputer rumah sakit ke staf perawat. Pemikiran tentang dokumentasi keperawatan yang terkomputerisasi di buat dalam rangka memudahkan dan mempercepat pendokumentasian asuhan keperawatan yang dibuat. Dengan sistem ini perawat lebih dapat menghemat waktu dan perawat akan lebih sering berada di samping pasien. Dengan dokumentasi yang terkomputerisasi ini pencatatan dapat dilakukan akurat dan lengkap. Pendokumentasian keperawatan yang tertulis (paper-based documentation) saat ini dilaporkan mutunya sangat rendah dan ini juga berdampak terhadap penerimaan publik termasuk profesi kesehatan yang lain terhadap profesinalisasi keperawatan di Indonesia. (Donohue , 2008)

2.3. Mengenal PDA

Personal Digital Assistant disingkat PDA adalah sebuah alat komputer genggam portable, dan dapat dipegang tangan yang didesain sebagai organizer individu, namun terus berkembang sepanjang masa (Koeniger-Donohue, 2008). PDA merupakan sebuah alat elektronik yang berbasis komputer dan berbentuk kecil serta dapat dibawa ke mana-mana. PDA banyak digunakan sebagai pengorganisir pribadi pada awalnya, tetapi karena perkembangannya, kemudian bertambah banyak fungsi kegunaannya, seperti kalkulator, penunjuk jam dan waktu, permainan komputer, pengakses internet, penerima dan pengirim surat elektronik (e-mail), penerima radio, perekam video, dan pencatat memo. Selain itu, dengan PDA (komputer saku) ini, kita dapat menggunakan buku alamat dan menyimpan alamat, membaca buku-e, menggunakan GPS dan masih banyak lagi fungsi yang lain. Bahkan versi PDA yang lebih canggih dapat digunakan sebagai telepon genggam, akses internet, intranet, atau extranet lewat Wi-Fi atau jaringan wireless. Salah satu ciri khas PDA yang paling utama adalah fasilitas layar sentuh. Yang tergolong PDAs antara lain: pager, perangkat internet, dan berbagai komputer seukuran genggaman tangan. Dengan perkembangan teknologi, informasi yang kita butuhkan dapat kita akses dengan mudah hanya dengan membawa komputer yang berukuran kecil dan mudah dibawa kemana-mana. (Wiggins, 2004). Seiring perkembangan gaya hidup, PDA memosisikan dirinya sebagai media yang mampu mengakses segala kebutuhan, mulai dari telekomunikasi, informasi dan pendidikan. Selain itu, PDA juga bisa digunakan untuk melihat dan mengubah dokumen (word, excel, power point).

2.4. Macam PDA

Menurut Donohue (2008) Seiring dengan perkembangan jaman, PDA juga mengalami pembaruan mengikuti perkembangan jaman antara lain :

a.Pada tahun 1986 dengan diluncurkannya The PsionOrganizer II. PDA pertama ini berbentuk seperti komputer genggam yang dilengkapidengan keyboard dan layar yang kecil. Ditambah dengan fitur-fitur dasar sepertialarm, jam, kalender, kalkulator, serta telepon. Bisa disimpulkan PDA adalahpenggabungan antara telepon genggam dengan PC (Personal Computer).

b.Pada tahun1993, sebuah vendor yaitu Apple, meluncurkan produk Newton Messagepad denganfitur yang lebih lengkap daripada sebelumnya. Seperti tambahan catatan digital,agenda, dan lainya. Fitur dari Newton inilah yang belakangan dijadikan aplikasistandar untuk PDA termasuk layar sentuh yang sangat sensitif dan slot memorieksternal.

c.Pada tahun 1998 Apple menghentikan produksi Newton karenabentuknya yang terlalu besar, harganya yang mahal serta penggunaannya yang rumit.

d.Tahun 1996 PalmPilot memperkenalkan Palm Computing dengan harga yang lebihmurah, bentuk yang muat disaku, dan menggunakan baterai AAA sehingga lebihefisien dan mudah digunakan. Lebih jauh, produk ini memiliki kapasitas memoriyang lebih besar untuk menyimpan data kontak, catatan dan agenda.

e.Pada bulanNovember tahun 1996 Microsoft meluncurkan Windows CE yang kemudiandiadopsi oleh sejumlah perusahaan komputer seperti HP, Casio, Compact, dll.

Perkembangan terkini, PDA lebih sering digunakan sebagai sarana komunikasinirkabel. Fitur yang ditawarkan juga saat ini lebih mengacu untuk menujang gayahidup konsumen sebagai pengguna internet.

2.5. Sistem Kerja PDA

Sebagai komputer genggam, PDA memiliki processor dan sistem operasi layaknya komputer biasa. Sistem operasi ini merupakan peranti lunak utama pada PDA. Cara kerjanya sama seperti sitem operasi pada komputer seperti Windows XP, Mac OS, tetapi didesain khusus untuk PDA. Terdapat dua kesamaan sistem operasi pada PDA yaitu Palm dan Pocket PC (Windows Mobile). Keduanya bekerja dengan program piranti lunak yang berbeda, jadi walaupun berisikan banyak dokumen seperti gambar, musik dan lainnya yang bisa dipakai namun tidak pada pemrogaman. Pada penyimpanan data tanpa kartu memori, disimpan dalam RAM dengan ukuran puluhan MegaByte sedangkan sumber energinya berasal dari baterai isi ulang. Selain itu bisa juga menggunakan adaptor yang disambungkan ke tenaga listrik.(Wiggins, 2004)

Saat ini dengan menggunakan PDA yang ditunjang dengan program software yang sesuai, maka memungkinkan bagi tenaga kesehatan untuk membawa data-data mengenai pasiennya hanya dalam genggaman tangannya (Spikol, 2005). Beberapa keuntungan dari penggunaan PDA sebagaimana yang diungkapkan Spikol, antara lain pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi pasien, tingkat keamanan pasien yang lebih tinggi, dan meningkatkan efisiensi (Spikol, 2005). Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis PDA dikembangkan oleh Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki pada tahun 2003 di Kyoto, Jepang. Sistem ini mampu memberikan informasi tentang asuhan keperawatan. Termasuk didalamnya asuhan dalam keadaan emergensi, atau dalam keadaan non emergensi. Sistem ini diberi nama Wearable Auto-Event-Recording ofMedical Nursing. Jadi sistem ini dapat digunakan dalam segala kondisi asuhan keperawatan.

Setiap perawat dilengkapi dengan PDA yang didesain khusus sehingga peka terhadap kesalahan input dan eror data. Hasil penelitian dari aplikasi sistem ini menunjukan bahwa ada peningkatan kualitas dokumen dan menghindari dari keterlambatan tindakan keperawatan dalam keadaan darurat (Kuwahara, Noma, Tetsutani, Kogure, Hagita and Iseki, 2003). Hasil penelitian yang dilakukan Sally juga menunjukkan hasil serupa, dimana didapatkan bahwa penggunaan PDA oleh perawat membantu dalam pengambilan keputusan (91%), menunjang keamanan pasien (89%), dan meningkatkan produktivitas (75%) (Sally et all, 2009).

2.6.Spesifikasi Dalam PDA’s

Menurut Zurmehly2010, Spesifikasi dalam PDA sebagai berikut :

a.Data input, Beberapa jenis PDAs mempunyai kemampuan untuk menyimpan data. Hal ini memerlukan latihan dan waktu tersendiri untuk mempelajari penggunaannya (Williams & Dittmer, 2009).

b.Sinkronisasi, PDAs mempunyai kemampuan sinkronisasi penyimpanan data seperti yang bisa dilakukan juga oleh komputer PC, seperti kemampuan mengakses Microsoft word dan outlook.Ini menjadi suatu kelebihan bagi PDAs untuk dapat dijadikan komputer pribadi yang mudah dibawa dan bermanfaat untuk mengakses informasi penting.

c.Display, Layar yang digunakan pada PDAs telah berkembang seperti juga pada komputer dengan kemampuan memuat 16 karakter dengan cakupan warna hingga 640 x 240 pixel.

Gambar 2.6.1. Akses PDA's

Gambar 2.6.2.Menu dalam PDA’sGambar 2.6.3.penggunaanpda oleh perawat

Ada beberapa alasan utama mengapa PDA digunakan dalam profesi medis dan perawat (R. Luanrattana, 2007 dan Rosenthal, 2004):

a.PDA memberikan kecepatan untuk pengumpulan data.

b.PDA banyak digunakan dalam praktek medis dan keperawatan.

c.PDA banyak digunakan untuk tujuan pendidikan

d.Manajemen resiko dan mengurangi kesalahan

e.Mengurangi stres

2.7. Manfaat Penggunaan PDA Bagi Perawat

Adapun Manfaat penggunaan PDA bagi Perawat yaitu :

a.Mengurangi kesalahan dalam pemberian obat pada pasien

b.Program pengabotan pada pasien merupakan elemen penting dalam praktik keperawatan, dan sebagai perawat professional harus selalu memprioritaskan keselamatan pasien (patient safety). Menurut penelitian Greenfield (2007) di The American Academy of Nursing, insiden kesalahan dalam pemberian obat dapat dikurangi dengan menggunakan teknologi baru yaitu personal digital assistant yang diletakkan disamping tempat tidur pasien. Sehingga perawat dapat langsung mengakses data dengan cepat dan mudah untuk mendapatkan informasi tentang program pemberian obat.

c.Mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan cepat.

d.beban kerja perawat yang banyak menyebabkan proses pendokumentasian sering terlupakanbelum lagi proses pendokumentasian manual lebih banyak menghabiskan waktu. Saat ini dengan penggunaan PDA di rumah sakit, akan memudahkan perawat dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan, karena PDA mempunyai fasilitas untuk menyimpan data. Selain itu PDA juga dapat menyimpan email, alamat website, dan dapat sebagai agenda harian perawat (Rosenthal, 2004).

e.Membantu dalam penghitungan diet dan cairan pada pasien

f.Pada pasien dengan gangguan ginjal yang memerlukan hemodialisa, sangat penting untuk memantau diet dan asupan cairan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan cara diet yang baik merupakan tantangan bagi sebagian besar pasien dengan kasus ini. Melalui suatu studi penggunaan PDA pada pasien gangguan ginjal ini, telah terbukti sangat membantu pasien dalam menjalankan program dietnya setiap hari. Melalui PDA ini, meningkatkan kepatuhan pasien akan program pengobatan yang tengah dijalaninya (Janet L. Welch.2007)

g.PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan

h.Menyimpan data pasien, email, alamat website, dan diary/agenda harian

i.Menambah pengetahuan perawat di bidang teknologi informasi dan meningkatkan cara berpikir kritis perawat. menurut Jeffrey (2010), penggunaan personal digital assistant pada mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan penalaran berpikir mahasiswa dan mengurangi ketergantungan mahasiswa terhadap staf pengajar sebagai sumber daya dominan. A symbiotic relationship exists between nursing theoretical knowledge and nursing practice; Dimana melalui penggunaan teknologi informasi ini mahasiswa dapat mengeksplorasi proses keperawatan dengan cepat dan mudah.

j.Mengurangi beban kerja dan meningkatkan kepuasan kerja perawat

k.Kita ketahui bersama bahwa tugas rutin yang harus dilakukan perawat setiap harinya tidaklah sedikit. Terkadang kita jumpai perbandingan jumlah perawat yang dinas pada satu shift tidak sesuai dengan banyaknya jumlah pasien yang dirawat di satu ruangan. Oleh karena itu diperlukan pencatatan pendokumentasian yang lengkap dan akurat agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan dan agar tindakan yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Lisa Mc.Cord (2003), Dengan kemajuan teknologi informasi, tingkat kesalahan ini dapat dimimalisir dengan menggunakan personal digital assistant yang diletakkan disisi tempat tidur pasien. Sehingga perawat dengan mudah mengetahui keadaan pasien tanpa harus melihat dokumentasi yang akan menyita waktu yang cukup lama.

3. PEMBAHASAN

Penggunaan PDAdalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan dapat meningkatakan mutu dan kulitas asuhan pelayanan kesehatan khususnya di Rumah akit. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan bergantung kepada efisiensi dan efektifitas struktural yang ada dalam keseluruhan sistem suatu rumah sakit.

Penggunaan PDA oleh perawat dapat menekan waktu pada pendokumentasian asuhan keperawatan yang menghabiskan dua sampai tiga jam bergeser menjadi hanya 1 jam.
Hal ini memberi waktu lebih banyak pada perawat untuk melakukan perawatan yang mereka harus lakukan.
Penggunaan PDA oleh perawat, perawat dapat mengakses secara cepat informasi tentang obat, penyakit, dan perhitungan kalkulasi obat atau perhitungan cairan IV fluid/infus; perawat dapat menyimpan data pasien, membuat grafik/table, mengefisiensikan data dan menyebarluaskannya. perawat dapat mengorganisasikan data, mendokumentasikan intervensi keperawatan dan membuat rencana asuhan keperawatan. PDA dapat menyimpan daftar nama, email, alamat website, dan diary/agenda harian. PDA sangat berguna untuk program pembelajaran keperawatan, meningkatkan keterlibatan dan hubungan pasien-perawat. Dengan adanya komputer dan PDA di tempat kerja perawat, dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi kesalahan serta kelalaian/negligence, meningkatkan mutu perawatan kepada pasien, dan meningkatkan juga kepuasan kerja perawat.

Penggunaan PDA dalam pemberian pelayanan keperawatan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Hal yang lebih diutamakan yaitu adanya kontinyuitas dokumen keperawatan. Kontinyuitas dokumen yang baik akan dapat memberikan informasi yang tepat tentang perkembangan status kesehatan klien. Pemantauan ini sangat penting mengingat bahwa asuhan keperawatan merupakan suatu siklus proses yang saling mempengaruhi. Berawal dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, intervensi sampai dengan evaluasi. Data yang berkesinambungan akan mempengaruhi kualitas siklus tersebut. Selain itu fungsi, seluruh dokumen keperawatan yang tercatat dalam PDA yang berkaitan denganstatus klien adalah sangat penting karena selain digunakan sebagai alat komunikasi juga dapat sebagai bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat perawat kepada klien (dapat dijadikan barang bukti di pengadilan bila terjadi pengaduan hukum oleh klien).

Penggunaan PDA dalam proses pendokumentasian dapat mengurangi waktu pendokumentasian karena perawat dapat melakukan pendokumentasian segera setelah perawat selesai melakukan tindakan, kesalahan dalam pendokumentasian juga menurun, perawat tidak perlu mengingat-ngingat lagi tindakan yang ia lakukan kepada pasien untuk di tuliskan pada lembar pendokumentasian seperti pada saat melakukan pendokumentasian keperawatan secara manual. selain itu pelatihan penggunaan PDA harus dilakukan secara terus menerus sehingga dalam penggunaannya tidak terjadi kesalahan. Kualitas dokumen keperawatan tidak hanya dipengaruhi oleh kualitas sistem yang digunakan, tetapi juga dipengaruhi oleh kualitas pengguna sistem tersebut. selain itu sistem monitoring dalam penggunaan PDA harus dilakukan secara terus menerus sehingga kesalahan dalam penggunaan dan efektivitas penggunaan PDA dapat diketahui dan ditingkatkan karena input data yang kurang baik akan berdampak pada kesalahan interpretasi data pengambilan keputusan terhadap pasien.

Namun penggunaan PDA juga mempunyai kekurangan. Permasalahan yang mungkin muncul berkaitan dengan penggunaan PDA sebagai alat bantu yaitu ketidaksiapan perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan, oleh karena itu mungkin dibutuhkan teknisi keperawatan yang mendalami bidang tersebut (nursing informatics), sehingga teknisi tersebut dapat mengembangkan lebih jauh penggunaan PDA dalam praktek keperawatan, selain juga dapat menjadi narasumber/fasilitator bagi perawat lain dalam memahami penggunaan PDA dalam praktek keperawatan. Selain itu, penerapan sistem informasi berbasis PDA juga memerlukan dana yang tidak sedikit, karena membutuhkan pembangunan baik perangkat software, hardware, jaringan network, serta pelatihan bagi tenaga operasionalnya. Selain itu jumlah besar informasi yang dapat diakses melalui PDA nirkabel dapat banyak dan sulit bagi perawat untuk menyortir dan menganalisa ketika mencoba untuk mendapatkan jawaban cepat untuk pertanyaan tertentu. selain itu hambatan secara langsung yang berhubungan dengan perangkat itu sendiri misalnya: kehidupan baterai, layar kecil, dan memori yang terbatas. sehingga penggunaannya juga tidak maksimal. perawat yang kesulitan penggunaannya (Gaptek dikalangan perawat dan minimnya penggunaan IT (Tehnologi Informasi) dalam mengelola informasi kesehatan

4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1. Kesimpulan

Penggunaan PDA dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan dapat meningkatkan mutu dan kulitas asuhan pelayanan kesehatan di berbagai tatanan karena kualitas atau mutu pelayanan keperawatan bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan.Penggunaan PDAs merupakan suatu bentuk kemajuan teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam bidang keperawatan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari penggunaan PDAs, membuat pekerjaan perawat menjadi jauh lebih mudah karena hanya dalam genggaman tangan dengan menggunakan PDA memungkinkan perawat untuk mengakses jadwal, data base pasien, referensi medis dan keperawatan, serta pendokumentasian. Namun terlepas dari semua itu, penggunaan PDA juga memiliki kekurangan diantaranya adalah ketidaksiapan pengguna (perawat) dalam operasionalnya, hambatan yang berhubungan dengan perangkat itu sendiri, minimnya penggunaan teknologi kesehatan dalam mengelola informasi kesehatan dan juga keterbatasan dalam hal pendanaan karena penerapan sistem informasi berbasis PDA membutuhkan dana yang tidak sedikit.

4.2. Saran

a.Diperlukan keterlibatan institusi rumah sakit atau pendidikan keperawatan, agar mampu merangsang pemanfaatan tehnologi informasi/nursing computer secara luas khususnya di indonesia

b.Alangkah baiknya bila sistem teknologi informasi ini telah dikenalkan kepada perawat sejak masih dipendidikan agar selanjutnya perawat dapat mengaplikasikan ilmunya dilapangan kelak saat mereka bekerja. Saat ini pengetahuan perawat khususnya di Indonesia masih sangat terbatas dalam hal penguasaan teknologi informasi

c.Perlunya peningkatan kesadaran perawat agar tidak ”gaptek’ (gagap teknologi), melalui kegiatan pelatihan dan peningkatan pemanfaatan perangkat teknologi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.

d.Bagi sarana pelayanan kesehatan yang telah mampu dari segi tenaga dan pendanaan untuk dapat menerapkan sistem informasi teknologi keperawatan berbasis PDA ini. dan melakukan sosialisasi kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit terhadap penggunaan PDA

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun