Jendral TNI (Purn.) Dr. Moeldoko, S.IP adalah seorang tokoh militer yang diprediksi kuat akan dipilih menjadi Calon Wakil Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum 2019.
Selain Memiliki elektabilitas yang cukup tinggi dibeberapa lembaga survei, Moeldoko mendekati kriteria yang dicari oleh Jokowi untuk menemaninya di Pemilu 2019. Moeldoko yang saat ini merupakan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia memiliki nilai-nilai yang dicari oleh Jokowi.
Moeldoko adalah seorang yang cerdas dan inovatif, hal ini dapat dilihat dengan berbagai macam kesibukannya di dunia Militer namun Moeldoko mampu mendapatkan Gelar Doktor dari Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh Moeldoko dari kandidat-kandidat Cawapres lain adalah Kerja Keras, Disiplin, Tegas dan Bertanggung Jawab serta Pantang Menyerah.
Hal ini dapat dilihat melalui trackrecord atau rekam jejak yang dimilikinya mulai dari Kasdam Jaya pada Tahun 2008, Panglima Kodam XII Tanjungpura, Panglima Kodam III Siliwangi, Wakasad, KSAD hingga menjadi orang Panglima TNI.Â
Nilai lebih ini yang dapat mengimbangi Jokowi yang kemungkinan akan berhadapan dengan Prabowo yang memiliki background militer. Dan yang terpenting, meski Moeldoko dididik dan dibesarkan didunia Militer, sosok Moeldoko pun memiliki nilai religiusitas yang baik.Â
Hal ini terbukti dengan kedekatan yang baik antara Moeldoko dengan 2 Organisasi Besar Islam yakni NU dan Muhammadiyah hal ini ditunjukkan pada saat Moeldoko masih menjabat sebagai Panglima TNI yang melakukan pendekatan secara baik dengan organisasi-organisasi Islam. Hal ini pun dapat menjadi nilai tambah karena saat ini, Politik Identitas cukup membayang-bayangi Pemilu 2019.
Menjadi lulusan terbaik di Akademi Militer membuka lebar tangga kesuksesan Moeldoko. Puncaknya, setelah 32 tahun bertugas di Angkatan Darat (AD), ia diangkat menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia.Â
Sebelum menjadi Panglima TNI, ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Â Itulah prestasi Moeldoko.Â
Pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 adalah anak dari pasangan Moestaman dan Masfuah. Ia anak bungsu dari 12 bersaudara. Bapaknya hanya seorang pedagang palawija dan perangkat keamanan di desa sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Masa kecil Moeldoko pas-pasan. Orang tuanya serba kekurangan untuk membiayai anak-anaknya yang  terbilang banyak. Pendapatan orang tuanya tidak menentu dan membuat hidup keluarga ini serba kekurangan.Â