Mohon tunggu...
Maya Andita
Maya Andita Mohon Tunggu... Penulis - freelance writer

Bertempat tinggal di antara Karawang-Bekasi. Lahir di sebuah kota di penghujung pulau Sumatra pada tahun dimana Shawsank Redemption pertamakali diputar di bioskop. Cucu petani kopi yang gemar menyeduh kopi robusta tanpa gula.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Catatan Facebook 7 Tahun yang Lalu

14 November 2024   22:13 Diperbarui: 18 Desember 2024   04:16 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.facebook.com/PengarangMaya/

Bahasa adalah perekam. Itulah sebabnya catatan harian ditulis, pengalaman dikisahkan, puisi digubah.
Dengan itu orang ingin menghadirkan kembali apa yang dialami, meskipun tentang hal yang sebenarnya tak dapat
 dihadirkan kembali.
Mungkin itulah yang dipikirkan oleh Gie dan Ahmad Wahid saat menuliskan catatan hariannya.
Tentang seorang yang mati di gunung dan seorang yang mati ditabrak tukang ojek.

~ Catatan di dinding Facebook 7 tahun lalu ~

Malam ini aku kembali termenung dengan sebuah catatanku di dinding Facebook tujuh tahun yang lalu. Isinya hanyalah sebuah curhatan sederhana yang dulu pernah membuatku merana. Hari ini catatan itu kembali membuatku terbangun. dengan ditemani sebungkus kwetiau pedas manis dan lagu dari Cigarettes after sex berjudul Sweets, malam ini malam yang penuh nostalgia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun