Apakah dari prinsip-prinsip jurnalisme tersebut masih dijalankan secara konsekuen oleh jurnalis, atau ada sebagian dari prinsip jurnalisme tersebut yang sudah tidak lagi dijalankan?
Penerapan prinsip jurnalisme yang di rumuskan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku The Elemen of Journalism cukup menghadapi tantangan di era digital ini. Namun banyak juga jurnalis yang terus berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip ini secara konsekuen. Menurut analisis Prinsip-prinsip yang masih di jalankan jurnalisme secara konsekuen diantaranya seperti kewajiban terhadap kebenaran. Untuk mencari dan menyampaikan kebenaran atas berita yang disiarkan, prinsip ini masih harus di jalankan oleh jurnalis. Karena ini merupakan sebuah kode etik juga bagi seorang jurnalis untuk tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis dan cabul. Jurnalis harus berusaha keras memastikan bahwa berita yang disajikan akurat dan terverifikasi.
Selanjutnya disiplin verifikasi prinsip ini masih banyak dijalankan jurnalis sebagai pedoman penyajian suatu berita. Sebelum menyajikan suatu berita jurnalis diharuskan melangkukan pengecekan terhadap fakta dan kebenaran dari suatu berita. dengan penggunaan teknologi verifikasi dan pengecekan fakta yang semakin umum. Namun, ada juga beberapa media yang terpengaruh oleh kecenderungan sensasionalisme dan kedangkalan dalam pengecekan fakta, terutama di media sosial yang sering kali mempublikasikan berita dengan sedikit verifikasi. Pengawas kekuasaan, peran jurnalis sebagai pengawas kekuasaan (watch dog). Prinsip ini masih banyak juga dijalankan oleh para jurnalis. Jurnalis juga mengangkat suara pihak-pihak yang lemah, yang tak mampu bersuara sendiri.
Juga ada beberapa prinsip yang sudah tidak dijalankan lagi atau dalam pelaksanaannya sedikit tidak dihiraukan karena ada beberapa faktor penghambat dan menjadi tantangan bagi para jurnalis. Faktor tersebut seperti kecepatan produksi berita, adalah salah satu faktor besar yang menghalangi penerapan prinsip jurnalisme secara penuh. Dalam lingkungan digital saat ini, di mana berita harus dipublikasikan hampir seketika, proses verifikasi sering kali terlewat. Hal ini meningkatkan risiko penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan. Tuntutan ini lah yang menyebabkan jurnalis tidak terlalu memastikan bahwa berita tersebut komprehensif dan proposional. Terutama hadirnya media sosial dan fragmentasi informasi.
Media sosial telah mengubah cara orang mengakses informasi. Seperti dalam kehidupan sehari-hari banyak berita yang diproduksi oleh individu atau kelompok tanpa melalui proses verifikasi. Hal ini tentu berpenaruh pada penerapan prinsip jurnalisme dalam disiplin verifikasi. Media sosial juga  memperburuk polarisasi karena orang cenderung mengakses informasi yang sesuai dengan pandangan mereka, tidak bersifat objektif dan mendalam. Hal ini tentu saja merusak prinsip menyediakan forum publik untuk kritik dan kompromi.
Faktor lain yaitu Intervensi Politik dan Kepentingan Ekonomi. Di banyak negara, terutama di negara dengan kebebasan pers yang terbatas, jurnalis sering kali menghadapi tekanan politik atau ekonomi. Pemilik media mungkin memiliki afiliasi politik tertentu, yang dapat mempengaruhi independensi editorial mereka. Beberapa tantangan yang muncul dari intervensi ini termasuk:
* Censorship atau pengaruh politik: Pemerintah atau kelompok dengan kekuasaan politik dapat mempengaruhi isi pemberitaan untuk melindungi kepentingan mereka, yang mengarah pada pelanggaran prinsip independensi dan loyalitas kepada warga.
* Kepentingan ekonomi: Pemilik media yang memiliki afiliasi bisnis tertentu mungkin menekan jurnalis untuk memprioritaskan pemberitaan yang menguntungkan bagi perusahaan mereka, mengorbankan keberimbangan dan keadilan dalam pemberitaan.
Penerapan prinsip-prinsip jurnalisme yang digariskan oleh Kovach dan Rosenstiel masih menghadapi banyak tantangan dalam praktik jurnalistik modern. Meskipun sebagian besar jurnalis berusaha untuk mematuhi prinsip-prinsip tersebut, faktor-faktor seperti tekanan ekonomi, persaingan kecepatan, intervensi politik dan bisnis, serta perubahan dalam cara media sosial memengaruhi konsumsi informasi, telah menghalangi konsistensi penerapan prinsip-prinsip ini. Oleh karena itu, untuk menjaga integritas dan kualitas jurnalisme, diperlukan upaya bersama dari jurnalis, editor, dan masyarakat untuk mendukung praktik jurnalistik yang lebih etis dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H