Mohon tunggu...
maya hafizah
maya hafizah Mohon Tunggu... Lainnya - blogger

Blogger sejak 2017, bergabung kompasiana 2023 keseharian Membaca,Menulis,Nonton.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bagaimana Ini Berakhir

26 Agustus 2024   15:52 Diperbarui: 26 Agustus 2024   16:07 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 ini adalah kisah cintaku , cinta adalah perasaan yang paling spesial, diusiaku yang ke 28 aku masih merasakan jatuh cinta, bagaimana aku tau? aku masih merasakan kemarahan saat orang yang kucintai dan menjadi pasanganku terkadang terlihat mengganggu, bagaimana aku tau? karena kepekaan wanita, saat aku melintasinya,berdekatan dengannya, ia selalu dengan segera menutup chat nya, sebenarnya, aku berusaha menghilangkan perasaan cinta ini kepadanya begitu lama, segala cara kulakukan dengan mengiklaskannya pergi, tak menanyakan kabarnya bahkan menghilang untuk beberapa saat, namun bukan itu poinnya, bukan itu intinya,aku masih belum berhenti terluka, aku masih merindukannya memikirkannya, bertahun2 kami berpisah , aku masih kembali padanya.

kuberitahukan kepada kalian, selama apapun hubungan kami aku mnedeklarasikan untuk berhenti berharap pada sebuah pernikahan dengannya, karena aku tak melihat ada kebaikan , kenapa? orang tuaku sangat menentang hubungan kami sebenarnya kususnya ibu , dan setelah aku mengenal keluarganya aku lebih yakin untuk tidak mengharap suatu pernikahan, aku tak mau berharap banyak, jika kami terpaksa berahir kapanpun aku harus siap menerima dan iklas.

baiklah akan kukatakan pada kalian kriteria oranng ini dia adalah pria biasa dengan jarak usia 12 tahun,pendekatannya denganku tidak biasa, ia memanjakanku dengan mencukupi,memenuhi, semua kebutuhan baik itu sandang,papan,pangan bahkan penghasilan, dan yang aku masih pahami hingga saat ini ia begitu dewasa, mengesankan, saat aku batuk misalnya dia tak pernah banyak bicara, segera dia memberiku obat, jika ingin pergi makan misalnya, jika aku tak menentukan dimana ia tau kita akan kemana, kecerdasannya mampu membuatku dengannya menjalin komunikasi yang baik, humor yang baik, ini sangat menarik mengingat aku tak pernah mendaptkan cara seperti ini sebelumnya, aku jatuh cinta padanya setelah ia menndekatiku selama 1 bulan, aku memberinya ruang dan kkesempatan padanya untuk mendekatiku, 

Namun pada kekurangannya pada dirinya adalah ia sangat friendly sehingga keramahannya sering dimanfaatkan dan disalah artikan terhadap orang sekitar, yang kadang membuatku overthinking bahkan terluka

kami sudah membicarakan hal ini, poinnya dia mengatakan "aku tak mungkin menghianatimu hanya demi perempuan di luar sana, tenanglah kita akan baik2  saja".

Bagaimana ini berahir? aku tidak bisa mengatakannya mungkin hubungan kami tak pernah berahir 10 tahun sudah kami menjaninya sekarang, pertengkaran,perpishan,penantian semua ini  sudah terllewati seperti roller coster. aku hanya tidak tahu kedepannya apakah kami menunggu hanya ajal yang memisahkan? ya sepertinya begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun