Mohon tunggu...
maya hafizah
maya hafizah Mohon Tunggu... Lainnya - blogger

Blogger sejak 2017, bergabung kompasiana 2023 keseharian Membaca,Menulis,Nonton.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ponsel Mesin Waktu: Kembalinya Aku Ke masa lalu

12 Maret 2023   22:35 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:34 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku berpikir sejenak. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Namun akhirnya, aku memutuskan untuk mengambil risiko itu.

Pria itu memberikanku sebuah ponsel jadul dan berkata :"Kamu harus mengetikkan tanggal dan waktu yang ingin kamu kunjungi di ponsel ini. Jangan lupa untuk melepas semua kenanganmu di masa lalu jika kamu ingin kembali ke masa depan," kata pria itu sebelum pergi.

Aku merasa sedikit takut, namun aku memutuskan untuk mencoba. Aku mengetikkan tanggal 1 Januari 2003 dan waktu pukul 08.00 pagi. Tiba-tiba, aku merasakan sensasi aneh di tubuhku. Aku merasa seperti sedang terhisap ke dalam lingkaran waktu yang aneh.

Ketika aku membuka mataku, aku berada di dalam kelas 4 SD yang dulu. Semua teman-temanku ada di sana, termasuk guru kami. Aku terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa. Namun, aku merasa senang bisa kembali ke masa lalu dan mengulang kembali masa-masa indahku.

Aku mencoba untuk melepaskan semua kenangan di masa lalu dan mencoba untuk menjalani hidupku yang baru. Aku bertemu dengan teman-temanku dan melakukan aktivitas yang biasa kami lakukan di masa kecil kami. Aku merasa sangat bahagia bisa kembali ke masa lalu dan menikmati hidup seperti dulu.

Namun, setelah beberapa hari berlalu, aku merasa kebahagiaanku mulai memudar. Aku merasa tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubah masa depanku. Aku tahu bahwa aku harus kembali ke masa depan, namun aku juga tidak ingin melepaskan kenangan-kenangan indah di masa lalu.

Akhirnya, aku memutuskan untuk mengambil risiko dan melepaskan semua kenangan di masa lalu. Aku mengetikkan tanggal dan waktu yang sama di ponsel jadul itu, dan aku merasakan sensasi aneh lagi di tubuhku.

Ketika aku membuka mataku, aku berada kembali di taman kota yang dulu. Namun, kali ini aku merasa berbeda. Aku merasa seperti aku bisa melihat masa depan dengan lebih jelas dan aku tahu apa yang harus kulakukan untuk mencapai kebahagiaan di masa depan.

Aku tersenyum pada pria yang memberiku ponsel jadul itu, namun dia sudah tidak ada di sana. Aku tahu bahwa itu hanya mimpi atau mungkin imajinasi saja. Namun, pengalaman itu memberiku pelajaran berharga bahwa hidup adalah tentang memilih antara melepaskan masa lalu atau terjebak di dalamnya, dan aku harus memilih untuk melangkah maju dan membangun masa depanku sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun