Kapankah covid-19 berakhir di Indonesia? Bagaimana Nasip Yang Bekerja WFH? Dan Yang Harus Bekerja Tatap Muka?Â
 Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit. Banyak masyarakat yang masih lalai dengan wabah yang sangat berbahaya ini, bahkan banyak sekali kasus-kasus yang viral di media sosial belakangan ini adalah di tegur oleh aparat tetapi malah orang yang di tegur yang memaki -maki petugas padahal teguran tersebut memiliki arti bahwa petugas tersebut peduli terhadap kesehatan orang tersebut, akan tetapi banyak masyarakat yang masih lalai akan peringatan petugas. Sudah hampir 2 tahun belakangan ini Indonesia menghadapi virus covid-19 tetapi bukannya surut malah semakin lama semakin banyak korban yang berjatuhan hampir setiap hari nya. Berbagai macam cara yang pemerintah anjurkan tetapi tetap saja covid ini belum memenui titik terang. Â
Beberapa bulan belakangan ini nampaknya akan lebih suram dan menyakitkan. Tapi selalu ada cahaya menjanjikan di ujung lorong. Dengan adanya sejumlah vaksin yang telah disetujui di sejumlah negara, besar harapan hidup segera kembali normal, bagaimana pun nantinya kehidupan dunia pasca-pandemi. Pandemi sangat berdampak bagi semua aspek kehidupan banyak sekali yang terkena imbasnya dari wabah ini, tak terkecuali pedagang kecil, dan banyak sekali karyawan-karyawan yang di phk, bahkan perusahaan juga ada yang menertibkan work from home.
Perubahan pola kerja dari yang tadinya di kantor atau lapangan menjadi di rumah tentu memberi banyak dampak positif. Misalnya, waktu kerja lebih terjadwal, skill teknologi makin terasah, hingga tak adanya stres karena macet. Akan tetapi ada juga dampak negatifnya untuk perubahan pola kerja Jika WFH yang berkepanjangan seperti sekarang ini terus akan sangat berdampak bagi kinerja karyawan. Apakah dampak buruk jika WFH terus di berlakukan terhadap kesehatan? Hal ini memang masih menjadi pertanyaan karena sebelum pandemi jarang ada kantor yang menerapkan WFH secara penuh. bekerja di rumah membuat para pekerja lebih mudah mengakses makanan dan camilan tidak sehat, yang dalam jangka panjang bisa mengakibatkan obesitas. Beberapa pekerja lainnya akan duduk di depan layar lebih lama, padahal menatap layar yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada retina. Pekerja yang WFH juga bisa saja memiliki postur duduk yang salah saat bekerja, dalam jangka panjang dapat mengakibatkan sakit dan cedera punggung. Pola hidup kurang gerak juga bisa berkaitan dengan banyak masalah kesehatan, termasuk meningkatnya risiko kanker. Namun, ruang kerja yang suportif di rumah justru dapat menunjang kesehatan pekerja. Misalnya, membuat perencanaan waktu kerja dengan menyelipkan beberapa waktu istirahat.
Setiap masalah itu memiliki dampak positif dan negativenya masing-masing bagaimana seseorang itu yang bisa menyikapinya. Jika segala sesuatu yang di lakukan berdasarkan anjuran dan arahan yang benar pasti semua itu juga akan mendapatkan manfaat yang baik juga untuk diri kita sendiri maupun kesehatan orang lain. Dimasa pandemic seperti ini banyak sekali hal-hal yang harus di lakukan dari rumah agar pandemic seperti ini dapat terselesaikan dengn segera dan juga agar apa yang pemerintah lakukan itu tidak sia-sia nantinya, dan jika memang tidak bisa bekerja dari rumah pasti juga ada protocol yang harus di gunakan dan diterapkan oleh karyawan tersebut. Suka tidak suka mau tidak mau yang harus memang bekerja ke kantor harus bisa mematuhi protocol tersebut agar yang bekerja tidak terpapar covid-19 dan tetap mengkonsumsi makanan sehat, minum air putih yang cukup dan mengkonsumsi vitamin agar daya tahan tubun tetap terjaga dengan baik, begitupun yang WFH sama harus mengikuti arahan yang sudah dianjurkan.
 Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Saat ini, Indonesia sedang melakukan vaksinasi COVID-19 secara berkala ke masyarakat Indonesia. Meskipun vaksinasi sudah mulai di jalankan, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini, yaitu:
- Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
- Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul Adha.
- Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
- Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.
- Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
- Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
sekian terimakasihÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H