Mohon tunggu...
Maya Puspitasari
Maya Puspitasari Mohon Tunggu... Dosen - Profil

Ibu dari dua orang anak, pegiat homeschooling, penyuka film, penikmat musik dan pemerhati pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

The Last Word, Film yang Mengajarkan untuk Menjawab Tantangan

21 Maret 2018   05:58 Diperbarui: 21 Maret 2018   08:03 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Harriet Lauler adalah seorang wanita yang telah pensiu dari perusahaan advertising yang dirintisnya. Tinggal di rumah mewah Herriot merasa bosan dan kesepian. Suatu hari, ia meminta editor sebuah surat kabar, Gazette untuk menuliskan obituary; yang ditulis dalam surat kabar. Ron, sang kepala editor akhirnya menuruti keinginan Harriet yang menyebutkan bahwa Gazette berhutangbudi pada dirinya dan meminta Anne Sherman; penulis di surat kabar tersebut untuk menuliskan obituary Harriet.

Tak mudah untuk Anne menuliskan obituary seorang Harriet. Bukan karena ketidakmampuannya untuk menulis, tapi karena ia menemukan fakta yang membuat ia tidak bisa mendapatkan bahan untuk menulis tentang Harriet hampir tidak ada. Orang-orang yang ia temui yang mengenal Harriet mengatakan bahwa tidak ada sisi kebaikan dalam dirinya. Ia adalah seorang yang idealis, perfeksionis, keras kepala dan ingin semua orang menuruti keinginan dia. Mantan suami Harriet bahkan mengatakan bahwa Herriot ingin semua di bawah kendalinya. Anne pun akhirnya hanya bisa menulis satu paragraf dan memperlihatkan hasilnya pada Harriet. Tentu saja Harriet tidak menerima. Ia malah mengatakan bahwa Anne lah yang tidak bisa menulis. Anne pun marah dan pergi meninggalkannya.

Karena merasa keinginan dia belum terpenuhi, Harriet akhirnya menemui Anne dan mengatakan bahwa ada empat hal yang ditulis orang dalam obituary. Pertama, keluarga yang mencintai. Kedua, kolega yang mendapat kesan positif dalam dirinya. Ketiga, kebaikan yang pernah ia lakukan dan keempat adalah wild card. Dan Herriot menantang Anne untuk menemukan itu pada dirinya. Anne pun menerima tantangan itu.

Anne mengajak Harriet ke sebuah community center agar ia bisa melakukan aksi sosial di sana. Di community center itulah ia bertemu Brenda; seorang gadis kecil yang menarik perhatian dia. Harriet beranggapan, jika ia ingin melakukan kebaikan, dibandingkan ia mengubah sebuah komunitas, perubahan dalam sebuah individu akan lebih terlihat. Oleh karenanya ia 'menggaet' Brenda dan mengajarkan ia beretika.

Dari Anne, Harriet tahu bahwa ada sebuah stasiun radio independen yang memutarkan musik kesukaan Harriet. Karena Herriot menyukai pekerjaan disc jockey, ia akhirnya datang ke stasiun tersebut dan meminta agar ia bisa bekerja di sana tanpa imbalan apapun. Sisi lain seorang Harriet juga terlihat ketika mereka terpaksa menginap di sebuah motel karena mobil Anne mogok dalam perjalanan pulang setelah Brenda dan Anne menemani Harriet untuk bertemu putrinya yang sudah bertahun-tahun tidak ia hubungi. Brenda yang ceria, mampu mencairkan suasana.

Film 'The Last Word' ini tidak saya rekomendasikan untuk Anda yang menginginkan drama yang penuh intrik dan lika-liku. Akhir dari film ini sudah bisa kita tebak dari awal; bahwa Harriet akan meninggal. Ya, ia didiagnosa dokter dengan 'overworked heart' dan dikatakan bahwa ia bisa meninggal di mana saja dan kapan saja.

Ada kata-kata Harriet yang saya suka yang ia sampaikan di depan anak-anak di community center yang dalam kunjungan pertamakalinya:

"Taking risks is what life is all about. I took a risk. I went to a college. And in my day, no man wanted to marry a woman who was educated. No man wanted to marry a woman who worked. No man wanted a woman that he worked for. But my favorite was no one wanted to marry a woman in business. But those were the risks I was willing to take. ..Because there was no way I was not going to live up to my potential. So you have to ask yourselves this question, are you willing to take a risk to do something stupid? Or are you willing to take a risk at doing something great?"

Kata-kata yang ia keluarkan penuh makna dan pesan. Tidak mengapa jadi berbeda, jika memang itu sesuai dengan harapan kamu untuk melakukan perubahan. Hidup akan selalu penuh dengan tantangan, tinggal kita sendiri yang memilih, akan menghadapi tantangan itu atau malah menghindarinya.

Boleh jadi Harriet adalah seseorang yang keras kepala, tapi hal tersebut menunjukkan bahwa ia memiliki prinsip yang ia yakini kebenarannya dan tidak mempedulikan konsekuensi yang ia terima termasuk dipecat dari perusahaan yang dia rintis sendiri atau ditinggalkan oleh teman dan keluarganya.

Jadi, apakah mau diam saja atau melakukan sesuatu yang 'kontribusi' yang walaupun kecil dalam hidup Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun