Mohon tunggu...
Al. Maydee
Al. Maydee Mohon Tunggu... -

seorang manusia yang mencoba belajar dan mengajar and try to be agood servant of God

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencintai Indonesia bukan dari Hipokrisi dan Slogan

11 Agustus 2010   15:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:07 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam sebuah adagiumnya yang sangat terkenal Soe Hok Gie mengatakan : "Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrasi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat...............................

Gie merupakan sosok aktivis muda indonesia yang menentang ketidak adilan dan terus menyuarakan perlawanan kritis terhadap kelaliman dan ketidaak adilan yang terjadi di masyarakat. Beliau menentang Sukarno dan termasuk tokoh dalam sejarah 66 tetapi beliau merupakan musuh bagi kawan-kawannya sesama aktivis 66 yang duduk di DPR-GR bentukan Soeharto, dengan beraninya Gie menyindir teman-temannya, sesama angkatan 66 yang duduk di DPR GR. Dia menghadiahi bedak dan pupur agar para aktivis itu bisa berdandan sehingga kelihatan lebih 'cantik' di depan penguasa.

Satu hal yang pokok dari tulisan ini adalah bagaimana kata-kata Gie itu harus didengarkan ke sanubari para penguasa bahwa Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrasi dan slogan-slogan.Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.Dari tataran ini apakah penguasa telah mengenal dekat rakyatnya apakah mereka mendengarkan bagaikmana jeritan anak yang kelaparan...ibu hamil yang meninggal bersama anak yang dikandungnya....manusia indonesia yang makan sisa sampah di negeri yang katanya tanah dari syurga.....janda veteran yang harusnya dihormati malah diadili...belum lagi orang kecil yang taat membayar pajak dan tidak pernah ngemplang pajak seperti perusahaan- perusahaan besar itu.... tidak pernah tahu kemana uang itu dibelanjakan sampai berburuk sangka terhadap semua aparat ketika kasus gayus menyeruak....masyarakat yang ditransformasi dari minyak tanah ke gas juga menjadi langganan penderitaan tanpa ada solusi hanya slogan-slogan kemapanan, beban subsidi dan saling menyalahkan....

Inflasi yang turun, kekuatan fundamental ekonomi nasioal dari kritis mata uang, jumlah rakyat miskin yang turun, pendapatan negara dan  cadangan devisa  yang meningkat tajam adalah slogan tanpa melihat rakyat dari dekat dan merasakan apa yang dirasakan rakyat bukan dari laporan tebal beratus halaman dan angka-angka statistika.....

Gie seorang warga keturunan china yang dikerdilkan oleh bangsa ini ternyata lebih patriotis dan nasionalis dalam mencintai indonesia dibanding mereka yang mengaku - aku sebagai keturunan darah murni tanah air indonesia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun