Mohon tunggu...
Secret Love Maxwell
Secret Love Maxwell Mohon Tunggu... -

menjadi diri sendiri itu jauh lebih baik, namun terkadang adakalanya kita harus menyesuaikan suatu kondisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seragam Mimpi

19 Mei 2016   20:09 Diperbarui: 19 Mei 2016   20:47 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepenggal malam mulai kunikmati tanpa kata. Entah dari mana asap mengepul sebaris jari itu mulai muncul dengan lekat. Kembali aku pada jendela. Menatap! Hampa. Ya, bisu seribu bahasa tat kala Melati masih saja bergumam akan kejadian sore ini. Bagaimana mungkin aku lupa pada perihnya kehidupan. Sosok tubuh ringkih penuh noda hitam licin dan keringat.

Berparas ramah kemudian menyapa malu dengan pelan. 

"Sore ibu"

Terdengar begitu syahdu. Kata manis yang kemudian muncul dari balik matanya membuat hati ini semakin teriris. Bagaimana aturan sepihak mampu menghancurkan harapan seorang anak yang begitu jujur dan polos menghadapi kehidupannya. Lalu kemudian memilih melangkah bersama dengan seorang pri paruh baya. Kemudian seragam itu lepas tanpa penguat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun