Tahap VIII. Di samping sebagai moderator, guru berfungsi sebagai narasumber utama.
Tahap IX. Guru memberi penilaian kemampuan penguasaan materi dan kemampuan menyampaikanya di depan siswa lain.
Tahap X. Komponen yang dinilai minimal terdiri dari:
Keunggulan model pembelajaran ini:
- Penguasaan materi pelajaran dalam diri siswa tertanam dalam karena adanya unsur tekanan psikologis untuk maju di depan kelas menyampaikan materi. Dengan kata lain, cenderung bersifat permanen.
- Kemampuan pengendalian psikologis individu siswa dapat terpantau dengan lebih detail dan teperinci.
- Penguasaan materi siswa antara satu dan yang lain akan saling melengkapi. Terutama, siswa yang maju pada mata pelajaran berikutnya dapat belajar dari kesalahan pemateri (siswa yang belajar menjadi guru) pertama.
Kelemahan:
- Siswa terfokus pada tema materi yang sesuai undian diperoleh.
- Membutuhkan waktu yang lebih banyak, tergantung dari dua hal, yaitu banyaknya tema materi pelajaran yang harus disampaikan dengan banyaknya waktu pelajaran yang tersedia.
- Penilaiannya cenderung bersifat subjektif. Oleh karena itu, untuk menghindari penilaian semacam ini perlu adanya spesifi kasi rinci dan detail. Contoh: intonasi, volume (tinggi rendah) suara, penggunaan tata bahasa, gerak tubuh, mimik wajah, dan lain-lain.
Sepertinya hanya itu saja pembahasan secara garis besar mengenai Metode Belajar Menjadi Guru, mudah-mudahan bisa memberi manfaat dan wawasan bagi kita semua khususnya bagi anda yang tertarik dengan profesi guru atau bahkan yang sudah menjadi guru.
Baiklah saya undur diri dulu, sampai jumpa lagi di tulisan berikutnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H