Seminari Mertoyudan dibangun pada tahun 1912 dan mengambil nama Santo Petrus Canisius sebagai nama pelindung seminari. Mengambil nama Santo Petrus Canisius karena Petrus Canisius memiliki perhatian kepada pendidikan para calon imam lalu ia mendirikan sekolah-sekolah seminari, Salah satunya adalah Seminari Mertoyudan. Santo Petrus Canisius juga memiliki motto, "Jika kamu punya terlalu banyak hal untuk dilakukan, dengan bantuan Tuhan engkau akan dapat waktu untuk melakukan semua hal itu."
Seminari menjadi sekolah calon imam yang memiliki adrenalin tinggi karena sarana pendidikannya yang berbeda dengan sekolah-sekolah SMA lainnya. Jika sekolah SMA lain pada umumnya adalah 3 tahun, namun di seminari ini menggunakan sistem pembelajaran 4 tahun. Ini adalah salah satu ciri khas dari Seminari Mertoyudan, sehingga para calon imam yang telah diformat di seminari ini menjadi orang-orang yang matang dalam menatap kehidupan yang akan masing-masing dari mereka hadapi. Sehingga para orang yang memilih untuk menjadi awam dapat tetap menjadi pribadi yang berguna bagi sesama, contohnya adalah Jacob Oetama pendiri kompas. Walaupun beliau memilih jalur awam, beliau dapat tetap berguna bagi sesama.
Namun memang tujuan utama dari proses formasi di seminari ini adalah mendidik para calon imam yang tangguh dan memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Di seminari ini juga terdapat orang-orang yang berasal dari pulau yang berbeda, contohnya adalah Kalimantan, Papua, Sumatera, dan masih banyak lagi. Sehingga banyak kepribadian-kepribadian yang dapat kami kenali serta untuk mendukung proses formasi di seminari ini. Banyak kegiatan untuk membantu proses formasi di seminari ini, ingin tahu kegiatannya apa saja? Langsung saja cermati
Untuk kegiatan rutin setiap minggu di seminari ini ada kegiatan bernama 'Legio Mariae' pada kesempatan Legio Mariae ini kami diajak untuk mendapat tugas membantu teman-teman seminaris dalam mengerjakan tugasnya, dan setiap orang itu mendapat tugas yang berbeda-beda contohnya membantu teman yang belum selesai opera (bersih-bersih). Karena kami di seminari ini diajak untuk menjadi pribadi yang mandiri dan jauh dari orangtua karena pendidikan asrama. Ada juga kegiatan rekoleksi komintas bersama setiap minggu 1 pada setiap bulannya.
Sebenarnya masih ada banyak kegiatan dan hal-hal menarik yang dapat diceritakan, namun akan terlalu panjang untuk dibahas di forum ini. Tetapi jika anda sekalian memiliki panggilan Tuhan dan tertarik dengan proses formasi yang ada di seminari maka bergabunglah bersama kami. Saya tunggu anda sekalian di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan. Vale all!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H