Mohon tunggu...
Maximus Vito Masartiva
Maximus Vito Masartiva Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seminaris Tingkat 1 Seminari Menengah Mertoyudan, Magelang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Menjadi Seminaris

27 September 2024   09:09 Diperbarui: 27 September 2024   09:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pengalaman di Seminari Mertoyudan

Perkenalkan nama saya Maximus Vito Masartiva, dapat dipanggil Vito. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman dan perasaan saya selama 68 hari di seminari ini.  Saya masuk ke seminari ini memulai di kelas 0 yang biasa disebut dengan "Medan Pratama" angkatan 113. Di Medan Pratama ini saya memulai perjalanan saya di kelas KPP-A. KPP adalah Kelas Persiapan Pertama, di KPP ini saya masih belum naik ke kelas 10 setelah berproses di SMP. Karena di KPP ini kami masih butuh "Diberi bekal" oleh seminari untuk masuk kedalam komunitas besar seminari. Istilahnya kami masih "Terisolasi" dari komunitas.

Masuk ke seminari ini kami harus menghadapi pasca 40 hari, dimana kami tidak dapat mengakses internet untuk melihat update dunia luar, apalagi untuk membuka instagram atau menghubungi orangtua. Namun setelah pasca 40 hari ini selesai, kami dapat bertemu kembali khusus dengan orang tua di "Hari Orangtua". Pada 40 hari pertama saya sudah dapat merasa kerasan berada di seminari ini, namun saya juga merasakan kerinduan dengan orangtua saya. Setelah itu kami menjalani kehidupan biasa di seminari ini, mulai dari KBM, kegiatan kepamongan, konferensi medan, dll. 

Yang saya nantikan dari itu semua adalah di hari kunjungan setiap hari Minggu pada minggu ke-3. Karena jika ada teman yang ingin mengunjungi kami, mereka dapat ikut serta hadir di hari kunjungan tersebut. Keluar dari itu semua yang paling saya nantikan ialah perjumpaan dengan orangtua kembali. Lalu saya dapat menceritakan kisah-kisah yang saya alami di seminari ini, baik saat ulangan maupun suka duka selama berada di seminari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun