Orang bijak mengatakan bahwa"Jatuh cinta itu mudah, tetapi untuk membangunnya, amat sulit". Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus pernah mengatakan bahwa "Setiap saat, beribu-ribu pasangan di dunia ini, datang ke hadapan Allah untuk mengucapkan janji sehidup semati dengan angan-angan, impian, dan khayalan yang tinggi untuk berbahagia.Â
Akan tetapi, angan-angan, impian, Â dan khayalan itu tidak disertai dengan kesadaran yang sungguh bahwa orang yang diajak untuk mencapai angan-angan dan impian itu adalah manusia biasa yang punya kekurangan dan keterbatasan. Maka, yang terjadi adalah banyak keluarga yang akhirnya tercerai berai, bubar, dan gagal mewujudkan impian itu.Â
Bapak Tjipta dan Ibu Rose, telah membuktikan kepada dunia bahwa cinta yang sulit dibangun ditengah-tengah ego manusia, dapat dikalahkan kalau memang memiliki komitmen bukan hanya janji semata.Â
Kekurangan pasangan, dapat dilengkapi untuk menghasilkan kesempurnaan, kalau memang ada komunikasi dan relasi cinta yang hangat untuk mencapai kebahagiaan. Membangun keluarga yang bahagia, tidaklah mudah. Pasti ada padang gurun yang harus dilewati. Maka, dalam situasi demikian, jadikanlah Allah sebagai sumur atau mata air untuk datang dan menimbah kesegaran dan kelegaan padaNya.Â
SELAMAT BERBAHAGIA BAPAK TJIPTA DAN IBU ROSE. TETAP DAN TERUSLAH MENJADI INSPIRASI HIDUP BAGI BANYAK ORANG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H