Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pergeseran Nasihat Jaga Akhlak dan Moral, dari Jaga Lidah Menjadi Jaga Jari-jari

3 Januari 2021   10:40 Diperbarui: 3 Januari 2021   10:50 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia Makhluk Dinamis

Manusia dan segala keberadaan hidupnya, dari waktu ke waktu terus berkembang sesuai dengan fase, tahap, pun tingkat sosial kehidupannya. Manusia bukanlah makhluk yang stasis tetapi dinamis. 

Dinamika itu terjadi dan dialami oleh manusia baik secara natural maupun karena situasi dunia. Keberadaan manusia, tidak hanya ditentukan oleh dirinya sendiri tetapi juga oleh lingkungan dan zamannya.

Manusia Tidak Hidup Sendiri

Manusia tidak hidup sendirian. Ia hidup dan berkembang bersama sesamanya. Maka, agar tercipta kedamaian, kenyamanan, kerukunan, dan berbagai hal baik lainnya, manusia perlu diatur dan ditata, dengan banyak hal seperti, hukum-hukum, adat istiadat, norma-norma, dan nasehat-nasehat baik, sehingga karakter, kepribadian, pola pikir, olah kata, dan tindak-tanduknya teratur, tertata, dan terbentuk sesuai dengan lingkungan dan zaman di mana ia hidup dan berkembang. 

Tujuan utama dari semua aturan dan tata hidup yang ada adalah agar akhlak dan moral manusia menjadi terpuji dan tidak membawa kesulitan bagi dirinya sendiri.

Nasehat

Dari sekian banyak cara dan jalan yang ditempuh oleh manusia untuk menjaga akhlak dan moralnya di hadapan orang lain sebagaimana disebutkan di atas, penulis hanya memfokuskan perhatian utama pada salah satu cara yakni nasehat. 

Nasehat dapat dipahami atau dapat dimengerti sebagai ajaran, anjuran, atau pelajaran baik, bernilai, dan berharga, yang datangnya dari siapa saja seperti, orangtua, guru, dan mereka yang menjadi teladan atau panutan hidup, untuk mendidik akhlak dan moral seseorang.

Nasehat-nasehat pun beragam rupanya. Ada nasehat agama, nasehat berupa norma hidup, kebiasaan baik, adat istiadat, dan lain-lain. Nasehat dapat disampaikan dengan beberapa cara pula seperti mendongeng, bernyanyi, bercerita, atau diutarakan secara langsung seperti seseorang mengajar kepada orang lain.

Nasehat Menjaga Kata-kata

Jauh sebelum dunia teknologi berkembang seperti saat ini, manusia menyampaikan segala unek-uneknya kepada orang lain dengan memfungsikan lidahnya. Dengan lidah, manusia dapat merangkai kata-kata, baik yang kata-kata yang baik maupun yang buruk sekalipun, dilontarkan dengan indera pengecap itu. 

Pada waktu tertentu, dengan lidah seseorang dapat mendatangkan kebaikan-kebaikan bagi dirinya tetapi, pada waktu yang lain, lidah juga dapat menjerumuskan seseorang pada keburukan-keburukan. 

Menyadari keberadaan lidah yang demikian maka, ada nasehat yang berkembang di kalangan masyarakat umum sejak dahulu agar lidah selalu dijaga, jangan sampai salah ucap atau salah bicara. Satu kata atau satu kalimat saja yang terucap dengan lidah dan itu bermakna tidak baik bagi orang lain maka, akan berakibat fatal bagi yang empunya. Kekuatan lidah seseorang dapat mendatang keburukan, malapetaka, penderitaan, bahkan perang untuk satu bangsa. 

Nasehat Jaga Jari-jari

Seiring dengan berkembangnya zaman, nasehat untuk menjaga akhlak dan moral dengan mengendalikan lidah menjadi bergeser. Lidah memang tetap menjadi senjata bagi manusia untuk berkata-kata kepada orang lain. 

Akan tetapi, dengan hadirnya teknologi komunikasi seperti handphone dan berbagai aplikasi menarik di dalamnya, membuat tugas dan peran lidah manusia semakin berkurang. 

Semua orang tahu bahwa handphone dioperasikan oleh manusia dengan menggunakan jari-jari tangannya. Dengan kekuatan jari-jari tangan, pemilik handphone dapat menulis dan mengirimkan kreasi apa saja kepada orang lain. Sayangnya, tak semua tulisan atau kreasi yang dihasilkan oleh manusia dengan jari-jarinya itu, bernilai, bermakna, dan bermaksud baik.

Sama seperti lidah, jari-jari manusia saat ini pun dapat digunakan untuk menyampaikan banyak hal buruk bagi orang lain. Malahan, apa yang dihasilkan oleh jari-jari manusia melalui sarana komunikasi, jauh lebih dahsyat, lebih fatal, dan lebih tak manusiawi. Tidak ada lagi rasa hormat, segan, takut, dan penghargaan di antara sesama. 

Dengan jari-jari, sesama manusia saling menghujat, saling memaki, saling melempar kebencian, saling mengancam, saling nyinyir, dan lain-lain. Orang-orang terdidik, terpandang, dan punya status sosial tinggi sekalipun, melakukannya. Sasarannya pun, tidak main-main. Bahkan orang-orang penting, terhormat, terpandang, yang menjadi simbol suatu organisasi dan negara, dapat dihina dan dilecehkan dengan modal  jari. Nampaknya, apa yang dihasilkan dengan jari-jari, jauh melebihi apa yang didatangkan oleh lidah.

Bukti sahihnya adalah banyak orang yang tertangkap atau terciduk di negeri ini dan harus berurusan dengan pihak berwajib karena tidak mampu mengontrol jari-jarinya dengan baik ketika menggunakan handphone. Lewat media sosial, tampaknya manusia semakin berani, semakin tak terkendali, dan tak terbendung untuk melakukan apapun kepada orang lain. 

Manusia, kini mempunyai dua senjata atau kekuatan yang jika disalahgunakan, dapat mendatangkan kesulitan, persoalan, penderitaan, bahkan kematian bagi dirinya sendiri kapan saja dan di hadapan siapa saja yakni, lidah yang salah ucap dan jari-jari yang tak terkontrol dengan baik dan bijak.

SALAM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun