Simbol
Natal atau Perayaan Kelahiran Yesus Kristus bagi umat Kristiani, selalu identik dengan pohon Natal. Pada gereja-gereja, pusat-pusat pembelanjaan, dan sudut-sudut rumah, terpasang dengan indah, gagah, dan menjulang tinggi simbol berupa cemara itu, baik secara alami maupun dibuat oleh tangan manusia di sana.
Penggunaan pohon cemara yang dijadikan simbol dalam perayaan iman itu, konon digali dari kehidupan masyarakat Mesir, Yunani, dan Romawi kuno. Pohon yang tampak hijau disepanjang tahun itu, diyakini dapat menjauhkan dan menyelamatkan semua penghuni rumah dari kekuatan sihir, hantu, roh jahat, dan beragam penyakit berbahaya lainnya.
Pada sekujur pohon itu, ada ornamen lain penambah kesemarakan. Ada lampu berwarna-warni, bintang dan malaikat, serta pita-pita. Apa makna dari semuanya itu? Pohon Natal dan segala kesemarakan yang menyertainya, hendaknya tidak hanya dipandang secara simbolis belaka tetapi, mengajak untuk beranjak lebih jauh dan menyelam lebih dalam, untuk menggali dan menemukan kandungan nilai, arti, dan makna yang menyertainya.
Kehidupan Kekal
Pohon cemara yang selalu tampak hijau disepanjang perjalanan musim salju, ketika pohon-pohon yang lain daunnya menguning, mengering, dan rontok, melambangkan kehidupan kekal. Kehidupan kekal itu, ada dalam diri Allah yang mau menjadi manusia, mau datang, mau mengunjungi dan melawati umatNya, dalam rupa bayi Kudus Yesus Kristus. Dalam Dia, ada hidup dan kasih Allah menjadi nyata kepada manusia secara tak terbatas. Tidak ada kesulitan, kristis, atau perbuatan jahat lainnya yang dapat memadamkan kasih Allah itu. Dialah Emanuel, Allah beserta kita.
Kesuburan
Pohon cemara yang tetap menghijau, tidak hanya melambangkan kehidupan kekal tetapi juga menampakkan makna kesuburan hidup. Kesuburan itu akan benar-benar terwujud dalam seluruh hidup kaum beriman Kristiani jikalau mampu menjalankan dan menghidupi imannya dengan sukacita dan menyatakan sukacita, kegembiraan, dan damai itu dalam setiap perjumpaan dengan orang lain.Â
Harapan
Mendapati pohon cemara yang tetap hidup, subur, dan menghijau di tengah-tengah kekeringan yang dialami oleh pohon yang lain, mau menyampaikan pesan penting bahwa di tengah-tengah kesulitan hidup yang terjadi, selalu saja muncul harapan kalau mau berserah diri kepada Allah. Seluruh bangsa manusia diciptakan oleh Allah maka, ketika ia terpisah atau terlepas dari Sang PenciptaNya itu, maut atau kematianlah yang akan dirasakannya.
Kehangatan Kasih