Disiplin Waktu, Salah Satu Cara Menghargai Keberadaan Orang Lain

Disiplin

Kata "Disiplin", asalnya dari bahasa Latin yakni "Discipline" yang mengandung makna latihan akan kesopanan dan kerohanian sebagai suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian. Sikap ini muncul sebagai jalan untuk memperbaiki diri sebagai manusia yang taat atas aturan, hukum, dan perintah yang berlaku. 

Wikipedia memahami dan mengartikan kata "Disiplin" sebagai perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya sebagai tanggung jawab. Sedangkan KBBI 2007, mengertinya sebagai tata tertib dan ketaatan atau kepatuhan pada peraturan yang berlaku dengan suatu kesadaran akan nilai dan pentingnya aturan-aturan itu.

Dari pemahaman di atas, dapat dikatakan bahwa disiplin merupakan rasa taat pada nilai yang diyakini sebagai suatu bentuk tanggung jawab dari seseorang. Rasa atau sikap ini bertujuan untuk:

- Mengalahkan ego

- Mengatur dan membaharui diri

- Mengalahkan godaan, dan

- Melahirkan prinsip

Waktu

Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika suatu proses, perbuatan, atau keadaan berlangsung. Waktu bagi manusia sungguh berarti maka, harus dihargai. Dalam satu hari, semua orang memiliki waktu 24 jam untuk mengatur dan melaksanakan seluruh aktifitasnya. Waktu yang telah berlalu, tidak dapat diputar atau diulang lagi. Maka, harus diisi dengan benar, tepat, dan berfaedah agar tidak menyesal.

Dari dua pemahaman antara disiplin dan waktu di atas, dapat ditarik suatu benang merah bahwa karena waktu begitu terbatas dan amat berharga bagi banyak orang maka, harus di taati, ditepati, dan dipatuhi oleh semua orang yang ingin mengisinya dengan hal-hal berguna dalam hidup.