Mohon tunggu...
MEX MALAOF
MEX MALAOF Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Tuhan Turut Bekerja Dalam Segala Sesuatunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendongeng dan Bernyanyi, Cara Jitu Ibuku Menanamkan Nilai Moral dan Budi Pekerti dalam Diri Saya

15 November 2020   19:08 Diperbarui: 15 November 2020   23:08 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keluarga Sederhana

Saya lahir dan besar dari sepasang suami -isteri yang sangat sederhana. Kami tinggal di sebuah dusun kecil di pulau Timor yang jauh dari hiruk pikuk kebisingan dunia ini. Rumah kamipun sangat sederhana. Hanya sebuah pondok kecil beratap ilalang, berdindingkan pelupuh, tak bersekat, dan hanya diterangi oleh tiga lampu minyak buatan sendiri (bapak).

Ayah saya hanyalah seorang petani dan seorang tukang kayu yang cukup dikenal oleh masyarakat sekitar karena hasil bertukangnya yang rapi dan kokoh. Ibuku bukanlah seorang wanita hebat. Ia tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, apalagi memiliki karier yang cemerlang. Wanita berkulit hitam itu, hanya mampu menamatkan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Walaupun ibu saya tidak memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni, tetapi ia cukup cakap dan pandai dalam mendongeng, bercerita, dan bernyanyi. Rupanya wanita berambut keriting itu, mengenal banyak dongeng dan cerita dari beberapa daerah di Nusantara ini. Selain itu, perempuan yang tidak banyak bicara itu, pandai dalam menyanyikan lagu-lagu rohani Katolik yang ada dalam buku nyanyian Madah Bhakti.

Waktu Mendongeng dan Bercerita

Untuk mendongeng dan bercerita, ibu selalu menggunakan waktu perjalanan kami menuju ke ladang dan sekembalinya dari sana. Tak henti-hentinya perempuan itu akan mendongeng dan bercerita di sepanjang jalan. Salah satu cerita atau dongeng inspiratif tentang bagaimana seorang anak harus menghargai dan menghormati orangtuanya, yang masih saya ingat sampai detik ini adalah kisah tentang "Batu Badaong". Cerita rakyat yang cukup terkenal yang berasal dari pulau Tanimbar, Maluku.

Selain dalam perjalanan menuju ke ladang dan sekembalinya dari sana, waktu lain yang digunakan oleh ibu untuk mendongeng dan bercerita adalah disaat kami mencari kayu api. Di sela-sela kami mengumpulkan potongan-potongan kayu kering yang akan di bawa ke rumah dan digunakan untuk memasak itu, ibu mengisi waktu yang cukup melelahkan itu dengan bercerita atau mendongeng tentang apa saja. Kadang kala, kami harus berhenti sejenak di bawah sebuah pohon rindang untuk itu. Ibu bercerita dan saya mendengarkan.

Ibu saya juga cukup piawai dalam bertutur tentang kisah-kisah kasih yang ada dalam Kitab Suci agama Katolik. Pertama kali saya mengenal kisah tentang Adam dan Hawa, Yusuf yang menjadi penguasa di Mesir, perbudakan bangsa Israel, Menara Babel, dan lain sebagainya, dari ibu saya bukan dari seorang guru agama Katolik di bangku sekolah. 

Waktu Bernyanyi

Untuk bernyanyi, ibu melakukannya pada malam hari sebelum kami tidur. Di bawah cahaya lampu minyak tanah yang kadang meliuk-liuk karena diterpa angin, ibu mengambil buku lagu-lagu Katolik (Madah Bhakti) dan menyanyikan beberapa lagu rohani untuk saya dan setelahnya, memimpin doa malam untuk memohon berkat Tuhan bagi istirahat malam kami.

Ada dua buah lagu yang sangat terkesan di hati saya dan itu masih teringat sampai sekarang yakni "Alangkah Megah Karya-Mu Tuhan, dan "Lihat Yerusalem Kota Surgawi". Kedua lagu itu bersama dengan lagu-lagu rohani lain, saya mengenalnya dari sosok perempuan sederhana itu bukan dari seorang musisi hebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun