Mohon tunggu...
MaximillianCalisto
MaximillianCalisto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA & Aktivis

Belajar untuk berkembang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Market day Kanisius: Produk Non-STEAM Lebih Laku

18 Mei 2024   18:00 Diperbarui: 19 Mei 2024   16:17 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jakarta, 3 Mei 2024 - Kegiatan Market Day yang diselenggarakan di Kolese Kanisius menjadi ajang kreativitas dan inovasi bagi para siswa. Dalam edisi terbaru ini, terjadi fenomena menarik dimana produk makanan dan minuman mendominasi penjualan dengan omset mencapai jutaan rupiah. Keberhasilan ini menimbulkan pertanyaan penting: Apakah produk non-STEAM lebih relevan untuk kegiatan semacam ini?

Market Day sejatinya dirancang untuk mendorong pemikiran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) di kalangan siswa. Setiap produk yang dijajakan merupakan hasil dari proyek STEAM yang telah dicanangkan oleh sekolah sebagai bagian dari pendukung materi muatan lokal dan kurikulum merdeka. Dari produk inovasi media tanam hingga edible spoon, hadir di Market Day tahun ini.

Namun, realitas pasar yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa produk yang tidak berbasis STEAM, khususnya makanan dan minuman, lebih diminati oleh pengunjung. Hal ini mengindikasikan bahwa ada kesenjangan antara tujuan edukatif dan preferensi konsumen.

Salah satu faktor yang mungkin berkontribusi adalah kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman yang membuat produk tersebut selalu dicari. Di sisi lain, produk STEAM yang cenderung lebih kompleks dan membutuhkan waktu untuk dipahami mungkin kurang menarik bagi pengunjung yang ingin langsung menikmati pembelian mereka.

Pertanyaannya, apakah ini berarti kita harus mengabaikan aspek STEAM dalam kegiatan Market Day? Tentu tidak. Justru, ini menjadi peluang untuk mengintegrasikan elemen STEAM ke dalam produk yang lebih mudah diterima pasar. Misalnya, makanan yang dibuat dengan teknik sains modern atau kemasan yang didesain dengan pendekatan matematis dan artistik.

Respon yang serupa juga datang dari Kepala Sekolah Kolese Kanisius, Bapak Thomas Gunawan. "Saya kira proses pembelajaran untuk integrative learning-nya akan kita perbaiki terus menerus supaya outputnya bisa semakin menunjukan bahwa bukan hanya soal makanan yang dijual, tetapi menunjukkan kualitas akademik dari proses pembelajaran kita.", ujar beliau.

Beliau juga menambahkan, "Kegiatan seperti Market Day ini adalah kesempatan emas bagi siswa untuk belajar dari pengalaman nyata. Mereka tidak hanya belajar cara menjual, tetapi juga bagaimana mengkomunikasikan ide, bekerja sama dalam tim, dan tentunya, mengaplikasikan pengetahuan mereka."

Dengan demikian, Market Day bukan hanya menjadi ajang jual beli, tetapi juga sarana edukasi yang menyenangkan dan relevan. Ini adalah tantangan bagi para siswa untuk berinovasi menciptakan produk yang tidak hanya laris di pasaran, tetapi juga memenuhi kriteria STEAM, sehingga tujuan edukatif Market Day tetap tercapai.

Kesimpulannya, fenomena larisnya produk non-STEAM di Market Day Kolese Kanisius bukanlah akhir dari tujuan edukatif acara tersebut. Sebaliknya, ini adalah pelajaran awal dari sebuah inovasi pendidikan untuk menggabungkan kebutuhan pasar dengan nilai-nilai pendidikan STEAM.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun