Labuan Bajo adalah salah satu destinasi wisata yang sedang berkembang di Indonesia. Kota ini terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Labuan Bajo menawarkan keindahan alam yang luar biasa, mulai dari pantai, pulau-pulau, hingga taman nasional yang menjadi habitat komodo. Namun, di balik pesona wisatanya, Labuan Bajo juga menghadapi beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Di sisi lain, Labuan Bajo juga memiliki potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Salah satu permasalahan yang ada di Labuan Bajo adalah rendahnya akses pendidikan bagi masyarakat setempat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 60% penduduk Kabupaten Manggarai Barat (termasuk wilayah Labuan Bajo) hanya berpendidikan sampai Sekolah Dasar (SD) atau lebih rendah. Pendidikan merupakan faktor penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan membuka peluang kerja yang lebih luas. Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya pendidikan dan penyediaan fasilitas pendidikan yang baik sangat diperlukan untuk mengubah kondisi ini.
Permasalahan lain yang ada di Labuan Bajo adalah ketimpangan sosial ekonomi antara masyarakat yang terlibat dalam sektor pariwisata dengan masyarakat yang tidak terlibat. Pengembangan sektor pariwisata di Labuan Bajo telah memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat setempat. Salah satu dampak negatifnya adalah angka kemiskinan di Kabupaten Manggarai Barat mencapai 22,5%. Artinya, hampir seperempat dari total penduduk kabupaten ini hidup di bawah garis kemiskinan. Beberapa faktor penyebab tingginya angka kemiskinan di Labuan Bajo antara lain adalah rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat setempat, kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, serta rendahnya produktivitas sektor pertanian dan perikanan. Beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini antara lain adalah meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat setempat, meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perikanan, serta meningkatkan akses ke pasar dan pembiayaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Permasalahan selanjutnya yang ada di Labuan Bajo adalah masalah kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Namun, berdasarkan laporan profil kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI, terdapat beberapa masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat NTT, termasuk di Labuan Bajo. Beberapa masalah kesehatan tersebut antara lain adalah angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka stunting atau kekerdilan pada anak yang tertinggi di Indonesia yaitu 35,3% pada tahun 2022, serta rendahnya akses ke fasilitas kesehatan yang memadai.
Oleh karena itu, penting sekali adanya tindakan dari pemerintah dalam membuat kebijakan yang berdampak bagi masyarakat. Tidak lupa juga, generasi muda juga perlu berkontribusi untuk menjadi agen perubahan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H