AkudanDia
Dia bukan aku yang hidupnya enak dan bergelimang harta yang bisa jalan-jalan ke sana kemari tanpa merperdulikan harus kurang biaya sedikitpun .Dia bukan aku yang bisa tidur nyenyak di tempat tidur yang empuk dan memakai selimut yang tebal tanpa harusdi gigit nyamuk.
Dia bukan aku setiap bangun pagi sudah ada makanan di meja makannya dan di siapkan semua peralatan sekolahnya. Dia bukan aku yang bisa gembira bercanda ria dengan teman-teman sekolahnya dan mendapatkan pelajaran yang terbaru.
Dia bukan aku yang hidupnya masa kecilnya bahagia dengan keluarganya . Aku adalah seorang yang tidak ada harganya di dunia ini yang sering di katakan sampah masyarakatoleh orang-orang berpendidikan.
Aku adalah seorang yang hidupnya berantakan dan bebas tanpa aturan yang sering di cemo’ohkan.
Aku adalah seorang pengamen jalanan yang bajunya robek-robek, kulit hitam dan jarang mandi yang membawa gitar kecil (ukulele) yang sering bernyanyi di lampu merah demi mencari sesuap nasi hanya dengan suaraku lah aku bisa kerja dan menghasilkan uang walaupun tidak seberapa tidurku juga beratapkan langit ketika malam dating badankan terasa di tusuk oleh angin yang membawa jarum tumpul tapi terasa sakit ketika mengenai kulitku.
Aku adalah seorang yatim piatu yang tidak mempunyai keluarga kandung satupun karena aku telah di buang oleh kedua orangtuaku keluargaku ku di dunia ini adalah sesama pengamen mereka sudah aku anggap sebagai saudara kandungku sendiri kami senang sedih tawa-canda bersama-sama .
Aku adalah seorang yang tidak berpendidikan tetapi di dalam hatiku aku ingin belajar yang ingin tau bagaimana bisa membaca dan menulis.
Dia adalah anak orang kaya setiap hari berkecukupan tanpa kekurangan apapun dia juga seorang siswadi salah satu sekolah yang bagus dia juga pintar di kelasnya karena dia setiap pulang sekolah mengikuti bimbingan belajar (bimbel) itu sebabnya kenapa dia bisa pintar dia juga anak yang rajin di rumah maupun di sekolah dia juga putih bersih dan selalu berpakaian rapi baik di rumah di sekolah atau pun ketika jalan-jalan bersama keluarganya.
Dia adalah seseorang yang bisa bersosialisasi terhadap masyarakat karena dia mengikuti aturan dan norma moral dan etika di dalam masyarakat luas dia juga mengikuti aturan yang berlaku dalam kedisplinan.
Tapi Aku dan Dia di mata tuhan kami adalah sama karena tuhan tidak membeda-bedakan kami satu dengan yang lainnya karena dari itulah aku bisa tersenyum karena tuhan masih sayang kepada aku walaupun hidupku seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H