Perbedaan
Indonesia terkenal dengan perbedaannya seperti contoh perbedaan agama, perbedaan suku, dan perbedaan bahasa dan banyak macam lagi perbedaan lainnya dan pulaunnya pun sangat banyak lebih dari seribu pulau yang ada di republik Indonesia juga dengan kepulauan maritime di Indonesia juga hidup hewan langka satu-satunya di pulau Indonesia yaitu ada hewan komodo jadi intinya di Indonesia itu banyak beragam jenis perbedaan.
Tetapi kali ini saya ingin menyampaikan opini saya yang telah lama saya pendam dan menuangkannya melalui sebuah tulisan, akhir-akhir ini di Indonesia sekarang orang untuk beribadah sangat sulit, apakah tidak ada toleransi satu sama lainnya lagi di antara kita, dan untuk mendirikan rumah ibadah pun sangat susah untuk mendapatkan ijinnya, apakah Negara Indonesia tidak menganut asas pancasila lagi atau tri prakara:
a. asas kebudayaan
secara yuridis pancasila telah di miliki oleh bangsa Indonesia dalam hal adat-istiadat dan kebudayaan.
b. asas religius
toleransi beragama yang di dasarkan pada nilai-nilai religious telah mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
c. asas kenegaraan
karena pancasila merupakan jati diri bangsa dan di sahkan menjadi dasar Negara maka secara langsung pancasila sebagai asas kenegaraan.
Harusnya perbedaan itu->menurut notonegoro hakikat bhineka tunggal ika:
Kodrat manusaia sebagai makhluk tuhan yang maha esa perbedaan tidak di pertentangkan dan di peruncingkan namun untuk di persatukan di sintesakan dalam sintesa yang positif dalam suatu Negara kebersamaan Negara persatuan Indonesia.
Maka dari itu untuk supaya masyarakat bisa mengerti akan bertoleransi pelajaran pancasila harus di ajarkan sejak kecil karena pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, fungsi pandangan hidup: a. sebagai kerangka acuan dan b. penuntun dan arah supaya jadi lebih baik.
Kalau perbedaan masih di perdebatkan lagi atau menjadi masalah Negara ini akan terpecah belah dan saya akan memprediksikan pada tahun 2030 indonesia akan menjadi beberapa Negara bagian, itulah opini saya tentang perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H